Wall Street Mencatat Rekor Seiring Pertemuan Moneter The Fed

Rabu, 20 September 2017 - 10:16 WIB
Wall Street Mencatat Rekor Seiring Pertemuan Moneter The Fed
Wall Street Mencatat Rekor Seiring Pertemuan Moneter The Fed
A A A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street meningkat pada penutupan perdagangan Selasa waktu AS, seiring dengan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang telah berlangsung dua hari.

Melansir dari CNBC, Rabu (20/9/2017), indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi setelah 41 tahun, naik 39,45 poin menjadi 22.370,80. Kenaikan ini berkat kontribusi terbesar dari saham Verizon dan Goldman Sachs.

Indeks S & P 500 naik 0,1% ke rekor 2.506,65, dengan dipimpin oleh kenaikan saham telekomunikasi dan keuangan. Indeks Nasdaq naik 0,1% dan juga mencatat rekor penutupan 6.461,32. Tiga indeks utama telah mencatat tertinggi intraday sejak hari Senin.

Kenaikan ini seiring perkiraan, bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga setelah pertemuannya. Namun, banyak pelaku pasar yakin bank sentral akan mengumumkan pembebasan neraca senilai USD4,5 triliun.

"Mereka telah menyusun prinsip-prinsip untuk proses pengurangan neraca, namun saya berharap dapat melihat hal itu lebih formal," kata Eric Stein, co-director pendapatan global di Eaton Vance.

Bank sentral AS Federal Reserve mengumpulkan sebagian besar neraca besarnya saat mencoba mengembalikan ekonomi setelah krisis keuangan.

"Ini akan menjadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan setiap bank sentral di dunia akan menyaksikan bagaimana" the Fed menyelesaikan hal ini," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar Prudential Financial.

Meski demikian, sambung Krosby, investor juga akan mencari petunjuk tentang apakah Amerika akan melakukan kenaikan suku bunga lain di bulan Desember.

The Fed telah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini dan diperkirakan akan melakukan kenaikan sekali lagi sebelum akhir tahun. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Desember naik menjadi 58,3% pada hari Selasa karena data impor yang kuat.

Harga impor AS membukukan kenaikan terbesar dalam tujuh bulan di bulan Agustus di tengah lonjakan biaya minyak. Hasil Treasury naik sedikit, dengan yield benchmark 10-tahun di 2,24% dan yield dua tahun di 1,401%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5160 seconds (0.1#10.140)