Ibu Kota Full Pindah ke IKN pada 2031, Bagaimana Nasib MRT, LRT, dan Whoosh?
loading...
A
A
A
"Hingga saat ini Kuala Lumpur tetap dibangun. Jadi tak masalah dengan pemindahan itu," teranganya.
General Manager Department Keretaapian PT Adhi Karya Tbk Isman Widodo, juga menyatakan pandangan yang sama. Melengkapi pandangan sebelumnya, dia menegaskan bahwa pemindahan ibu kota banyak terjadi di dunia.
"Ada 20 negara yang memindahkan ibu kotanya. Jadi tak masalah," tandas dia.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jendral PU-Bangun sekaligus Direktur Human Capital & Legal PT Hutama Karya Muhammad Fauzan menyatakan bahwa mobilitas sumber daya manusia (SDM) di bidang konstruksi dan infrastruktur sangat tinggi. Selain itu juga minat masyarakat berkecimpung di dunia itu terbilang besar.
"Mereka yang memiliki sertifikat keahlian bisa pindah-pindah, sehingga kami, perusahaan, memaintance karyawan yang ahli tidak berpindah. Kami pernah membuka lowongan untuk 1 orang, yang melamar 1.000 orang," kata Fauzan,
Untuk mengikat karyawan yang memiliki kompetensi, perusahaan konstruksi akan memberikan berbagai insentif yang menarik, mulai dari remunerasi hingga gaji. Tak cuma itu, lanjut Fauzan, ahli konstruksi yang di BUMN juga memikirkan lebih dari sekadar materi.
"Bagi Hutama Karya, karena mengerjakan proyek penugasan, kami yakin, keryawan kami di samping memikirkan kesejahteraan juga (bersikap) nasionalisme, karena berbakti membangun negara lewat infrastruktur. Misi karyawan menjadi dua, sebagai agen pembangunan dan menciptakan nilai tambah bagi negara," jelas Fauzan.
General Manager Department Keretaapian PT Adhi Karya Tbk Isman Widodo, juga menyatakan pandangan yang sama. Melengkapi pandangan sebelumnya, dia menegaskan bahwa pemindahan ibu kota banyak terjadi di dunia.
"Ada 20 negara yang memindahkan ibu kotanya. Jadi tak masalah," tandas dia.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jendral PU-Bangun sekaligus Direktur Human Capital & Legal PT Hutama Karya Muhammad Fauzan menyatakan bahwa mobilitas sumber daya manusia (SDM) di bidang konstruksi dan infrastruktur sangat tinggi. Selain itu juga minat masyarakat berkecimpung di dunia itu terbilang besar.
"Mereka yang memiliki sertifikat keahlian bisa pindah-pindah, sehingga kami, perusahaan, memaintance karyawan yang ahli tidak berpindah. Kami pernah membuka lowongan untuk 1 orang, yang melamar 1.000 orang," kata Fauzan,
Untuk mengikat karyawan yang memiliki kompetensi, perusahaan konstruksi akan memberikan berbagai insentif yang menarik, mulai dari remunerasi hingga gaji. Tak cuma itu, lanjut Fauzan, ahli konstruksi yang di BUMN juga memikirkan lebih dari sekadar materi.
"Bagi Hutama Karya, karena mengerjakan proyek penugasan, kami yakin, keryawan kami di samping memikirkan kesejahteraan juga (bersikap) nasionalisme, karena berbakti membangun negara lewat infrastruktur. Misi karyawan menjadi dua, sebagai agen pembangunan dan menciptakan nilai tambah bagi negara," jelas Fauzan.
(uka)