Menteri ESDM Sebut Vale Tak Akan Patok Mahal Harga Divestasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tidak akan mematok harga mahal dalam proses divestasi saham kepada BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia atau Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Divestasi merupakan kewajiban bagi Vale jika ingin memperpanjang operasinya yang akan berakhir pada Desember 2025. Vale sendiri pun telah berkomitmen untuk melepas 14% sahamnya ke MIND ID.
"Harga divestasinya? Nah ini juga Vale udah bilang dia tidak akan kasih harga mahal. Ini kita pegang janjinya," jelas Arifin di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Saat ini proses divestasi Vale terhambat pada proses business to business (B2B) sebab urusan di Kementerian ESDM berjalan lancar tanpa ada masalah.
"Kalau dari sektor minerbanya (mineral dan batu bara) sendiri sih tidak ada masalah. Jadi itu kita selesaikan. Mungkin ini perlu ditanya lebih jauh di kementerian BUMN supaya ini cepat jadi, menciptakan lapangan kerja. B2B sudah berjalan memang, tinggal sedikit," tuturnya.
Kendati demikian, Arifin memastikan bahwa proses divestasi saham Vale akan rampung sebentar lagi. Intinya, pemerintah ingin sumber daya alam (SDA) di Tanah Air dapat memberikan nilai tambah sebesar-besarnya buat Indonesia.
"Tapi memang terkait dengan B2B-nya masih, masih berjalan, ya sudah tinggal sedikit, alotnya kan sudah tahu sendiri," tukasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa proses diskusi divestasi PT Vale ke Holding BUMN Pertambangan MIND ID masih alot. "(divestasi) ya alot," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/10/2023) lalu.
Namun demikian diakuinya bahwa hingga kini divestasi masih terus berjalan. "Sudah ini lagi diskusi terus," jelas Erick.
Divestasi merupakan kewajiban bagi Vale jika ingin memperpanjang operasinya yang akan berakhir pada Desember 2025. Vale sendiri pun telah berkomitmen untuk melepas 14% sahamnya ke MIND ID.
"Harga divestasinya? Nah ini juga Vale udah bilang dia tidak akan kasih harga mahal. Ini kita pegang janjinya," jelas Arifin di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Saat ini proses divestasi Vale terhambat pada proses business to business (B2B) sebab urusan di Kementerian ESDM berjalan lancar tanpa ada masalah.
"Kalau dari sektor minerbanya (mineral dan batu bara) sendiri sih tidak ada masalah. Jadi itu kita selesaikan. Mungkin ini perlu ditanya lebih jauh di kementerian BUMN supaya ini cepat jadi, menciptakan lapangan kerja. B2B sudah berjalan memang, tinggal sedikit," tuturnya.
Kendati demikian, Arifin memastikan bahwa proses divestasi saham Vale akan rampung sebentar lagi. Intinya, pemerintah ingin sumber daya alam (SDA) di Tanah Air dapat memberikan nilai tambah sebesar-besarnya buat Indonesia.
"Tapi memang terkait dengan B2B-nya masih, masih berjalan, ya sudah tinggal sedikit, alotnya kan sudah tahu sendiri," tukasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa proses diskusi divestasi PT Vale ke Holding BUMN Pertambangan MIND ID masih alot. "(divestasi) ya alot," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/10/2023) lalu.
Namun demikian diakuinya bahwa hingga kini divestasi masih terus berjalan. "Sudah ini lagi diskusi terus," jelas Erick.
(uka)