PT Pos Indonesia Perkuat Teknologi E-Commerce

Jum'at, 29 September 2017 - 23:03 WIB
PT Pos Indonesia Perkuat Teknologi E-Commerce
PT Pos Indonesia Perkuat Teknologi E-Commerce
A A A
BANDUNG - PT Pos Indonesia terus memperkuat dan meningkatkan teknologi e-commerce, menghadapi persaingan bisnis digital yang terus berkembang. Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Setijono mengatakan, saat ini persaingan bisnis e-commerce kian ketat, di tengah tuntutan masyarakat akan jasa yang cepat, aman, dan murah. PT Pos, kata dia, berusaha hadir menjadi penyedia jasa urban logistik dengan berbasiskan teknologi.

"Kami sedang siapkan teknologi untuk urban logistik yang memenuhi unsur cepat, aman, dan murah. Saat ini masih proses ke arah sana," kata Gilarsi usai launching layanan m-Kantorpos dan MailPos di Kantor Pusat Pos Indonesia, Jalan Cilaki, Kota Bandung, Jumat (29/9/2017).

Salah satu langkah yang sedang dikampanyekan PT Pos adalah layanan m-Kantorpos dan MailPos. Layanan m-kantorpos bisa diakses masyarakat melalui smartphone. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa melakukan pembayaran dan transaksi nontunai lainnya. Sementara MailPos adalah layanan pengiriman surat bagi korporasi dengan sistem keamanan yang memadai.

"Kami menyiapkan payment berbasis blocking teknologi. Artinya, kami melihat teknologi 10 tahun mendatang, karena mungkin yang dilakukan sekarang tidak cukup baik beberapa tahun mendatang. Bisa saja tertinggal, seperti surat," kata dia.

Menurut dia, respons Pos Indonesia atas maraknya aktivitas e-commerce tak lepas dari aktivitas belanja online yang semakin tinggi, terutama di kalangan masyarakat milenial. Berbagai upaya itu dilakukan Pos Indonesia agar siap menjadi perusahaan yang lebih modern mengikuti perubahan zaman.

"Di era milenial, persaingan dan tantangan bisnis jasa pos saat ini semakin berat. Bukan hanya antarkompetitor tetapi juga dengan tuntutan costumer semakin tinggi. Kami berharap dengan dua layanan m-Kantorpos dan MailPos diharapkan dapat mengembalikan eksistensi Pos di generasi milenial ini," ucap Gilarsi.

Pengembangan teknologi urban logistik tak hanya dilakukan pada bisnis e-commerce saja. PT Pos juga sedang mempersiapkan teknologi dan sistem yang memadai pada bisnis remittance atau pengiriman uang dari atau ke luar negeri. Saat ini, menurut Gilarsi, pengguna jasa pengiriman uang terkena biaya pengiriman yang besarannya antara 6%-7%.

"Nah biaya itu yang saat ini sedang kami upayakan sistemnya supaya bisa ditekan menjadi 2%. Salah satunya menggandeng persatuan kantor pos 192 negara, karena memang ekspatriat kami di luar negeri tidak mencapai di 40 negara," terang dia.

Tidak hanya itu, pada kesempatan itu Pos Indonesia juga melakukan peluncuran sarana kerja Pak Pos (Mr Postman) yaitu Jaket Pengantar Pos. “Saat ini perusahaan sedang melakukan brand rejuvanetion (re-branding), terutama pada bisnis jasa kurir. Salah satu strategi yang akan ditempuh adalah campaign melalui sarana kerja yang bersifat mobile dan dapat dengan mudah dilihat langsung oleh masyarakat luas," jelas dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4215 seconds (0.1#10.140)