Capaian SDGs RI Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Rata-rata Global, Ini Buktinya
loading...
Pencapaian SDGs Indonesia diklaim lebih tinggi dibanding global dan regional. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa capaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals ( SDGs ) Indonesia lebih tinggi daripada capaian global ataupun regional.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebelumnya menyampaikan, dari seluruh target global tujuan pembangunan berkelanjutan, hanya 15% saja yang tercapai.
"Data untuk kawasan Asia Pasifik menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda, hanya 14,4% yang mencapai target," kata Suharso dalam sambutannya di acara SDGs Annual Conference 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (6/11/2023).
Oleh karena itu, Suharso menyebut dibutuhkan 42 tahun lagi untuk mencapai SDGs bila tidak ada akselerasi atau inovasi untuk mempercepatnya. Di sisi lain, kesenjangan pendanaan SDGs di tingkat global diestimasi capai USD3,9 triliun per tahun.
"Meskipun situasi global dan regional begitu, namun capaian SDGs Indonesia alhamdulillah lebih baik. Capaian indikator SDGs Indonesia mencapai 62% dari total target yang dapat dievaluasi," ujarnya.
"Maka Indonesia dianggap paling progresif dalam pencapaian SDGs pada kategori negara dengan pendapatan menengah atas," sambung Suharso.
Meski demikian, Suharso menilai masih banyak tantangan di sejumlah wilayah Indonesia baik dari sisi aspek sosial, ekonomi, lingkungan, maupun tata kelola, dalam situasi yang bergerak dinamis.
"Kita sama-sama pahami bahwa hari ini kita di seluruh dunia menghadapi triple planetary crisis, yakni ancaman perubahan iklim, peningkatan polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati," pungkasnya.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebelumnya menyampaikan, dari seluruh target global tujuan pembangunan berkelanjutan, hanya 15% saja yang tercapai.
"Data untuk kawasan Asia Pasifik menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda, hanya 14,4% yang mencapai target," kata Suharso dalam sambutannya di acara SDGs Annual Conference 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (6/11/2023).
Oleh karena itu, Suharso menyebut dibutuhkan 42 tahun lagi untuk mencapai SDGs bila tidak ada akselerasi atau inovasi untuk mempercepatnya. Di sisi lain, kesenjangan pendanaan SDGs di tingkat global diestimasi capai USD3,9 triliun per tahun.
"Meskipun situasi global dan regional begitu, namun capaian SDGs Indonesia alhamdulillah lebih baik. Capaian indikator SDGs Indonesia mencapai 62% dari total target yang dapat dievaluasi," ujarnya.
"Maka Indonesia dianggap paling progresif dalam pencapaian SDGs pada kategori negara dengan pendapatan menengah atas," sambung Suharso.
Meski demikian, Suharso menilai masih banyak tantangan di sejumlah wilayah Indonesia baik dari sisi aspek sosial, ekonomi, lingkungan, maupun tata kelola, dalam situasi yang bergerak dinamis.
"Kita sama-sama pahami bahwa hari ini kita di seluruh dunia menghadapi triple planetary crisis, yakni ancaman perubahan iklim, peningkatan polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
