Sandiaga Uno Pastikan Prakerja Jadi Mesin Tingkatkan SDM Unggul
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai program Kartu Prakerja menjadi mesin yang tepat untuk meningkatkan kompetensi dan sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat mendorong Indonesia Emas 2045. Dia memastikan pemerintah mendukung upaya Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan lembaga pendidikan seperti STUDiLMU untuk melakukan peningkatan keterampilan.
"Ini merupakan tanggung jawab kita bersama," ujar Sandi melalui keterangan pers, Senin (6/11/2023).
Dia pun berharap capaian Kartu Prakerja semakin meningkat pada tahun-tahun ke depan, termasuk meningkatkan jumlah penerima yang mengambil pelatihan pengembangan kompetensi bidang pariwisata, ekonomi, dan kreatif.
Senada, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menyatakan, Kartu Prakerja bertujuan membuat Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera pada 2045.
"Pada tahun 2045, genap 100 tahun setelah Indonesia merdeka. Jumlah penduduk yang produktif akan tinggi. Jadi kami ingin Indonesia bisa lebih sejahtera dan dapat keluar dari kategori negara menengah," ucapnya.
Menurutnya, pola pikir warga Indonesia yang menganggap pelatihan tidak penting karena hanya menguntungkan pihak tertentu menjadi salah satu kendala yang membuat Indonesia sulit untuk berkembang. Padahal, pelatihan atau training itu melatih mengembangkan kemampuan diri.
Dia mengingatkan agar generasi muda Indonesia terus meningkatkan skill dan kompetensi diri agar nantinya tidak menjadi beban bagi generasi di atas ataupun di bawahnya atau generasi sandwich. Bila posisi generasi sandwich ini terhambat produktivitasnya karena tidak memiliki keterampilan, maka dapat menjadi penghambat optimalisasi peluang bonus demografi.
"Bonus demografi ini jumlah penduduk muda dibandingkan dengan penduduk tua dan anak-anak lebih banyak yang muda, artinya menanggung bebannya lebih besar," paparnya.
Melalui Prakerja, diharapkan generasi itu mendapatkan keterampilan sehingga tetap produktif yang akhirnya akan mampu memenuhi kebutuhan keuangannya, sehingga tidak bergantung kepada generasi di bawahnya.
Denni menegaskan komitmennya bahwa Prakerja tidak hanya berhenti di satu titik saja. Prakerja akan terus berevolusi sehingga bisa menjadi pendongkrak keterampilan masyarakat Indonesia.
Untuk mewujudkan potensi unggul masyarakat Banten, serta bentuk komitmen dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, program Kartu Prakerja bersama STUDiLMU, dan Link Productive mengadakan kegiatan Temu Alumni Prakerja Banten, akhir pekan lalu. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah untuk mempertemukan para alumni Prakerja dan berdialog langsung dengan para pemangku kepentingan.
Berdasarkan data Prakerja, sejak 2020-2022 tercatat ada 777.555 penerima efektif Prakerja dari Banten, sementara pada program Skema Normal 2023 ada 75.039 penerima efektif Prakerja dari Banten.
Terdapat lima bidang pelatihan paling diminati peserta Prakerja di Banten, yakni penjualan dan pemasaran, makanan dan minuman, gaya hidup, manajemen, dan teknik. Prakerja di Banten terbukti bermanfaat karena 22 persen peserta yang sebelum mengikuti program ini tercatat sebagai pengangguran, namun saat ini telah bekerja atau berwirausaha.
Founder & CEO of STUDiLMU Berny Gomulya menjelaskan, temu alumni Prakerja di Banten ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada para alumni Prakerja bahwa perlu adanya semangat belajar untuk maju.
Menurut Berny, di era sekarang ini para pencari kerja kesulitan karena bukan lapangan pekerjaannya yang sedikit. Lapangan kerja ada, tapi tidak sesuai dengan skill beberapa individu karena tidak pernah mendapatkan pembelajaran informal.
"Jadi bagi teman-teman yang merasa tidak mendapatkan kesempatan kerja, mungkin barangkali teman-teman masih bergantung pada pendidikan formal, tetapi tidak mengisi yang non-formal," tuturnya.
"Ini merupakan tanggung jawab kita bersama," ujar Sandi melalui keterangan pers, Senin (6/11/2023).
Dia pun berharap capaian Kartu Prakerja semakin meningkat pada tahun-tahun ke depan, termasuk meningkatkan jumlah penerima yang mengambil pelatihan pengembangan kompetensi bidang pariwisata, ekonomi, dan kreatif.
Senada, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menyatakan, Kartu Prakerja bertujuan membuat Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera pada 2045.
"Pada tahun 2045, genap 100 tahun setelah Indonesia merdeka. Jumlah penduduk yang produktif akan tinggi. Jadi kami ingin Indonesia bisa lebih sejahtera dan dapat keluar dari kategori negara menengah," ucapnya.
Menurutnya, pola pikir warga Indonesia yang menganggap pelatihan tidak penting karena hanya menguntungkan pihak tertentu menjadi salah satu kendala yang membuat Indonesia sulit untuk berkembang. Padahal, pelatihan atau training itu melatih mengembangkan kemampuan diri.
Dia mengingatkan agar generasi muda Indonesia terus meningkatkan skill dan kompetensi diri agar nantinya tidak menjadi beban bagi generasi di atas ataupun di bawahnya atau generasi sandwich. Bila posisi generasi sandwich ini terhambat produktivitasnya karena tidak memiliki keterampilan, maka dapat menjadi penghambat optimalisasi peluang bonus demografi.
"Bonus demografi ini jumlah penduduk muda dibandingkan dengan penduduk tua dan anak-anak lebih banyak yang muda, artinya menanggung bebannya lebih besar," paparnya.
Melalui Prakerja, diharapkan generasi itu mendapatkan keterampilan sehingga tetap produktif yang akhirnya akan mampu memenuhi kebutuhan keuangannya, sehingga tidak bergantung kepada generasi di bawahnya.
Denni menegaskan komitmennya bahwa Prakerja tidak hanya berhenti di satu titik saja. Prakerja akan terus berevolusi sehingga bisa menjadi pendongkrak keterampilan masyarakat Indonesia.
Untuk mewujudkan potensi unggul masyarakat Banten, serta bentuk komitmen dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, program Kartu Prakerja bersama STUDiLMU, dan Link Productive mengadakan kegiatan Temu Alumni Prakerja Banten, akhir pekan lalu. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah untuk mempertemukan para alumni Prakerja dan berdialog langsung dengan para pemangku kepentingan.
Berdasarkan data Prakerja, sejak 2020-2022 tercatat ada 777.555 penerima efektif Prakerja dari Banten, sementara pada program Skema Normal 2023 ada 75.039 penerima efektif Prakerja dari Banten.
Terdapat lima bidang pelatihan paling diminati peserta Prakerja di Banten, yakni penjualan dan pemasaran, makanan dan minuman, gaya hidup, manajemen, dan teknik. Prakerja di Banten terbukti bermanfaat karena 22 persen peserta yang sebelum mengikuti program ini tercatat sebagai pengangguran, namun saat ini telah bekerja atau berwirausaha.
Founder & CEO of STUDiLMU Berny Gomulya menjelaskan, temu alumni Prakerja di Banten ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada para alumni Prakerja bahwa perlu adanya semangat belajar untuk maju.
Menurut Berny, di era sekarang ini para pencari kerja kesulitan karena bukan lapangan pekerjaannya yang sedikit. Lapangan kerja ada, tapi tidak sesuai dengan skill beberapa individu karena tidak pernah mendapatkan pembelajaran informal.
"Jadi bagi teman-teman yang merasa tidak mendapatkan kesempatan kerja, mungkin barangkali teman-teman masih bergantung pada pendidikan formal, tetapi tidak mengisi yang non-formal," tuturnya.
(uka)