Pertumbuhan Ekonomi RI Akan Memasuki Era di Bawah 5%, Makin Sulit Jadi Negara Maju
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonomi Indonesia diprediksi akan memasuki tren pertumbuhan di bawah 5% untuk jangka waktu yang lama. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menerangkan, hal itu terjadi lantaran berbagai tantangan yang terus dihadapi Indonesia, mulai dari lonjakan harga pangan dan semakin ketatnya persaingan kerja dan kenaikan suku bunga.
"Kita akan menghadapi era pertumbuhan di bawah 5 persen untuk waktu yang lama," katanya saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Sambung Bima menjelaskan, bahwa kondisi tersebut akan memberikan tantangan yang berat bagi pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka kemiskinan, dan tingkat pengangguran. Bahkan menurutnya, untuk mencapai Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2045 akan sulit.
"Apalagi mencapai Indonesia emas 2045 rasanya sulit jadi negara maju saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia," katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, kondisi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 tidak akan mengalami perubahan pada periode berikutnya.
Hal tersebut kata Eko, mengingat kondisi daya beli masyarakat saat ini dan kedepannya masih melemah. Meskipun kuartal selanjutnya ada berbagai momentum natal dan tahun baru.
Eko menjelaskan, bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023 disebabkan oleh ekspor yang tertekan usai terdampak perlambatan ekonomi global. Ditambah serta masih lambatnya belanja pemerintah.
"Kuartal IV sepertinya situasi tidak akan banyak berubah, meskipun ada Natal dan libur akhir tahun, namun tekanan global masih akan tinggi," ujar Eko.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
"Kita akan menghadapi era pertumbuhan di bawah 5 persen untuk waktu yang lama," katanya saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga
Sambung Bima menjelaskan, bahwa kondisi tersebut akan memberikan tantangan yang berat bagi pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka kemiskinan, dan tingkat pengangguran. Bahkan menurutnya, untuk mencapai Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2045 akan sulit.
"Apalagi mencapai Indonesia emas 2045 rasanya sulit jadi negara maju saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia," katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, kondisi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 tidak akan mengalami perubahan pada periode berikutnya.
Hal tersebut kata Eko, mengingat kondisi daya beli masyarakat saat ini dan kedepannya masih melemah. Meskipun kuartal selanjutnya ada berbagai momentum natal dan tahun baru.
Eko menjelaskan, bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023 disebabkan oleh ekspor yang tertekan usai terdampak perlambatan ekonomi global. Ditambah serta masih lambatnya belanja pemerintah.
"Kuartal IV sepertinya situasi tidak akan banyak berubah, meskipun ada Natal dan libur akhir tahun, namun tekanan global masih akan tinggi," ujar Eko.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
(akr)