Euro dan Pounds Tertekan, Rupiah Ditutup Makin Ambles
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan hari ini semakin ambles dibanding penutupan perdagangan kemarin. Kondisi mata uang garuda sore ini terjadi saat euro dan poundsterling melemah terhadap USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.519/USD atau ambruk dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.464/USD. Rupiah berada pada kisaran level Rp13.469-Rp13.521/USD.
Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah bertengger di posisi Rp13.503/USD. Rupiah terlihat lebih buruk dibanding sebelumnya di level Rp13.460/USD dengan kisaran harian Rp13.453-Rp13.505/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berakhir di level Rp13.505/USD atau tidak lebih baik dibanding penutupan kemarin di level Rp13.490/USD.
Sementara, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, hari ini tertahan ke level Rp13.485/USD atau melemah tipis dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.483/USD.
Seperti dilansir Reuters hari ini, bursa saham global jatuh untuk pertama kalinya dalam delapan hari, karena adanya kegelisahan tentang dorongan Catalonia untuk memisahkan diri dari Spanyol kembali ke Eropa dan bertaruh pada suku bunga AS yang lebih tinggi mengirim USD ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus.
Euro terhadap USD kembali turun ke level 1,17 dan memberi USD kekuatan karena menuju pekan keempat berturut-turut dalam kenaikan sebagai sebuah langkah yang juga mulai menerapkan tekanan ke pasar yang sensitif terhadap mata uang.
"Ketidakpastian tentang apakah parlemen Catalonian akan bertemu pada Senin," kata ahli strategi Commerzbank dalam sebuah catatan.
Selain itu, ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan 90.000 pekerjaan baru AS pada September, turun dari 156.000 pada Agustus. Ini juga akan menunjukkan bagaimana badai Harvey dan Irma memengaruhi pasar tenaga kerja.
Data AS pekan ini telah solid secara keseluruhan. Ini menjadi salah satu alasan kekuatan USD dengan memberi taruhan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS untuk ketiga kalinya tahun ini pada Desember.
Poundsterling terhadap USD merosot ke level terendah dalam satu bulan pada hari ini dan menuju pekan terburuk melawan USD dalam satu tahun karena merosot setengah persen menjadi 1,3060.
Dolar Australia terhadap USD turun 0,5% ke level 0,7753 setelah turun ke level 0,7743, terlemah sejak pertengahan Juli. Aussie meluncur menyusul laporan media bahwa anggota dewan Reserve Bank of Australia Ian Harper mengatakan, dia tidak mengesampingkan pemotongan suku bunga.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.519/USD atau ambruk dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.464/USD. Rupiah berada pada kisaran level Rp13.469-Rp13.521/USD.
Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah bertengger di posisi Rp13.503/USD. Rupiah terlihat lebih buruk dibanding sebelumnya di level Rp13.460/USD dengan kisaran harian Rp13.453-Rp13.505/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berakhir di level Rp13.505/USD atau tidak lebih baik dibanding penutupan kemarin di level Rp13.490/USD.
Sementara, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, hari ini tertahan ke level Rp13.485/USD atau melemah tipis dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.483/USD.
Seperti dilansir Reuters hari ini, bursa saham global jatuh untuk pertama kalinya dalam delapan hari, karena adanya kegelisahan tentang dorongan Catalonia untuk memisahkan diri dari Spanyol kembali ke Eropa dan bertaruh pada suku bunga AS yang lebih tinggi mengirim USD ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus.
Euro terhadap USD kembali turun ke level 1,17 dan memberi USD kekuatan karena menuju pekan keempat berturut-turut dalam kenaikan sebagai sebuah langkah yang juga mulai menerapkan tekanan ke pasar yang sensitif terhadap mata uang.
"Ketidakpastian tentang apakah parlemen Catalonian akan bertemu pada Senin," kata ahli strategi Commerzbank dalam sebuah catatan.
Selain itu, ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan 90.000 pekerjaan baru AS pada September, turun dari 156.000 pada Agustus. Ini juga akan menunjukkan bagaimana badai Harvey dan Irma memengaruhi pasar tenaga kerja.
Data AS pekan ini telah solid secara keseluruhan. Ini menjadi salah satu alasan kekuatan USD dengan memberi taruhan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS untuk ketiga kalinya tahun ini pada Desember.
Poundsterling terhadap USD merosot ke level terendah dalam satu bulan pada hari ini dan menuju pekan terburuk melawan USD dalam satu tahun karena merosot setengah persen menjadi 1,3060.
Dolar Australia terhadap USD turun 0,5% ke level 0,7753 setelah turun ke level 0,7743, terlemah sejak pertengahan Juli. Aussie meluncur menyusul laporan media bahwa anggota dewan Reserve Bank of Australia Ian Harper mengatakan, dia tidak mengesampingkan pemotongan suku bunga.
(izz)