Podomoro City Deli Medan Diyakini Jadi Incaran Investor

Senin, 09 Oktober 2017 - 21:14 WIB
Podomoro City Deli Medan Diyakini Jadi Incaran Investor
Podomoro City Deli Medan Diyakini Jadi Incaran Investor
A A A
JAKARTA - Kepemilikan hunian vertikal seperti apartemen dan kondominium saat ini tidak hanya di Jakarta, namun mulai dirasa penting oleh masyarakat urban di kota-kota besar di Indonesia. Karena ketersediaan lahan untuk rumah tapak mulai terbatas, sementara kebutuhan tempat tinggal bagi kaum elite tersebut juga tinggi.

Salah satu pengembang yang melihat potensi tersebut adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Lewat anak usahanya, PT Sinar Menara Deli, APLN mengembangkan kawasan terintegrasi di pusat Kota Medan yakni Podomoro City Deli Medan (PCDM) di atas lahan seluas 5,2 hektare (ha).

Di samping itu, sebagai negara berpenduduk lebih dari 260 juta orang dengan usia rata-rata 27 tahun, Indonesia juga menjadi magnet bagi banyak mata terutama investor dan pengusaha dengan berbagai skala dan potensi perkembangan bisnisnya.

"Karena Medan adalah lokasi pengembangan. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis di sini semakin pesat, terutama sejak adanya Kuala Namu International Airport," kata AVP Marketing Podomoro City Deli Medan Yenti Lokat dalam siaran pers di Jakarta, Senin (9/10/2017).

Proyek superblok PCDM ini akan terdiri atas tujuh menara apartemen dan kondominium, satu menara perkantoran strata-title, satu hotel, serta satu mal yang menempati lahan di wilayah Kesultanan Deli.

Untuk hunian high-end seperti kondominium yang dihadirkan PCDM, dilengkapi private lift. Tidak hanya itu, demi memenuhi permintaan masyarakat luas kota Medan akan hunian bergengsi, PCDM juga turut menyediakan penthouse model dua lantai yang terletak di level paling atas apartemen premium dengan jumlah yang ekslusif, hanya 12 unit.

"Penthouse ini kami sediakan dengan jumlah yang sangat terbatas di level atas apartemen premium. Ini adalah persembahan dari kami untuk menjawab animo masyarakat Medan akan hunian bergengsi di sini," ujar Yenti.

Selain itu, proyek PCDM ini merupakan proyek superblok pertama di Medan yang menghadirkan ruang perkantoran strata-title di sebuah kawasan terintegrasi antara hunian, tempat bekerja, berbelanja, dan rekreasi.

"Proyek ini kami kembangkan dengan konsep yang sama seperti Central Park Jakarta. Pengembangan menara perkantoran APL di Jakarta sangat terbatas sekarang, tetapi kami melihat ada potensi yang besar di Medan," imbuhnya.

APL sangat menyadari bahwa bisnis masa kini terus bergerak cepat sehingga memerlukan dukungan fasilitas modern. Karenanya, APL menghadirkan menara perkantoran premium tersebut, sebagai bagian dari superblok PCDM.

Premium Office Tower yang disediakan PCDM ini akan menjadi investasi menarik dengan kepemilikan strata-title. Ruang kantor didesain modern dan mewah, dilengkapi teknologi canggih, dan fasilitas lift yang nyaman dan cepat yang bisa membedakan lantai rendah (low zone) dan lantai tinggi (high zone).

"Dibangun dengan desain modern, mewah namun tetap minimalis akan menjadi keunggulan dari superblok ini," imbuh Yenti.

PCDM juga menjadi Superblok pertama di Medan yang mengusung konsep One Stop Living (Living, Working & Shopping). Adapun PCDM menawarkan kepemilikan ruang perkantoran dengan sistem special installment berupa angsuran 48 kali.

"Untuk luasan unit yang ditawarkan, menara perkantoran ini menyediakan ukuran kantor mulai dari 111 m2 hingga 2000-an m2 dan ditawarkan dengan cara pembayaran yang ringan, yaitu dapat dicicil 48 kali tanpa bunga," ujarnya.

Berlokasi di Jalan Putri Hijau, yang merupakan jalur utama Commercial Business District (CBD) Medan dan berdekatan dengan pusat pemerintahan, Kantor Pos Besar, TVRI, serta Bank Indonesia menjadikan PCDM sangat strategis tidak hanya untuk hunian, tetapi juga perkantoran dan komersial. Pengembangan kawasan di lokasi ini diharapkan dapat mendongkrak nilai properti ini.

"Sebagai sentra ekonomi dan bisnis terdepan di Pulau Sumatera, tentu Kota Medan menjadi magnet bagi lalu lintas aktivitas perdagangan dan bisnis. Ini menciptakan peluang pasar bagi pengembangan properti apartemen. Kalau boleh memprediksikan, kenaikannya bisa mencapai 15 sampai 20% per tahun," tutup Yenti.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4715 seconds (0.1#10.140)