Corona Hantam Seluruh Sektor Ekonomi, Wamenkeu: Pemerintah Memang Belum Siap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa seluruh negara di dunia termasuk Indonesia memang tidak siap menghadapi pandemi virus corona. Wabah yang tiba-tiba datang tidak hanya merenggut nyawa tapi juga menghantam perekonomian dari segala lini.
Pandemi yang terjadi saat ini bukanlah sesuatu yang bisa dijumpai setiap tahunnya. Bahkan, terakhir kali dunia dikagetkan oleh pandemi seperti ini terjadi pada 1918, atau tepatnya 100 tahun lalu. Terus terang, pemerintah pun tidak pernah membayangkan bahwa akan diterjang wabah yang mengerikan seperti sekarang ini. Apalagi, virus yang terjadi pada hari ini tidak ada obatnya dan belum ditemukan vaksinya.
"Kita sadar sekali bahwa yang namanya pandemi ini bukan rutinitas, ini bukan 10 tahunan, ini bukan 50 tahunan, terakhir kali dunia itu dikagetkan oleh pandemi seperti ini adalah tahun 1918, 100 tahun yang lalu," kata dia dalam Webinar Keterbukaan Informasi Publik digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Dia melanjutkan pemerintah langsung berpfikir keras apa yang harus dilakukan untuk menghadapi tahun ini. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum signifikan.
"Pemerintah kita yakin ada dampak yang signifikan, karena Covid-19 belum ada obat dan vaksin salah satu mengurangi penularan mengurangi interaksi orang, maka kegiatan ekonomi turun, sosial berhenti, konsumsi berhenti, ekspor turun dan kalau semakin tinggi rasa tidak aman maka penurunan akan makin dalam," katanya.
Dia menambahkan menghadapi pandemi Covid-19 tanggung jawab sejarah ada dipundak masing-masing. "Kita semua harus menggabungkan bahwa kita ini memiliki tanggung jawab sejarah bukan sejarah yang akan berulang tiap 10 tahun tapi terakhir sejarah ini pada 100 tahun yang lalu," tandasnya. Lihat Grafis: Daftar Negara Resesi Akibat Corona, dari Amerika Hingga Spanyol
Pandemi yang terjadi saat ini bukanlah sesuatu yang bisa dijumpai setiap tahunnya. Bahkan, terakhir kali dunia dikagetkan oleh pandemi seperti ini terjadi pada 1918, atau tepatnya 100 tahun lalu. Terus terang, pemerintah pun tidak pernah membayangkan bahwa akan diterjang wabah yang mengerikan seperti sekarang ini. Apalagi, virus yang terjadi pada hari ini tidak ada obatnya dan belum ditemukan vaksinya.
"Kita sadar sekali bahwa yang namanya pandemi ini bukan rutinitas, ini bukan 10 tahunan, ini bukan 50 tahunan, terakhir kali dunia itu dikagetkan oleh pandemi seperti ini adalah tahun 1918, 100 tahun yang lalu," kata dia dalam Webinar Keterbukaan Informasi Publik digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Dia melanjutkan pemerintah langsung berpfikir keras apa yang harus dilakukan untuk menghadapi tahun ini. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum signifikan.
"Pemerintah kita yakin ada dampak yang signifikan, karena Covid-19 belum ada obat dan vaksin salah satu mengurangi penularan mengurangi interaksi orang, maka kegiatan ekonomi turun, sosial berhenti, konsumsi berhenti, ekspor turun dan kalau semakin tinggi rasa tidak aman maka penurunan akan makin dalam," katanya.
Dia menambahkan menghadapi pandemi Covid-19 tanggung jawab sejarah ada dipundak masing-masing. "Kita semua harus menggabungkan bahwa kita ini memiliki tanggung jawab sejarah bukan sejarah yang akan berulang tiap 10 tahun tapi terakhir sejarah ini pada 100 tahun yang lalu," tandasnya. Lihat Grafis: Daftar Negara Resesi Akibat Corona, dari Amerika Hingga Spanyol
(nng)