Jababeka Resmikan Pabrik LNG di Pasuruan Industrial Estate Rembang
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Jababeka Tbk meresmikan proyek mini LNG (Liquefied Natural Gas) Plant atau pabrik mini LNG, yang berlokasi di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Pasuruan, Jawa Timur.
Pabrik mini LNG akan berada di atas lahan 10.162 m2 dengan konsep pabrik open space. Pabrik ini akan menjadi tempat pengolahan gas alam cair (LNG) maupun distribusi dengan produksi volume maksimal 2,5 mmscfd per hari. Produksi LNG tersebut akan disimpan dan didistribusikan dalam tabung iso tank 20 dan 40 feet.
Direktur Utama Jababeka Budianto Liman menjelaskan, tujuan utama pembangunan pabrik adalah untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan bauran energi rendah emisi ramah lingkungan, melalui penyediaan gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri dan komersial dalam negeri.
"Pabrik ini sendiri merupakan perusahaan mini LNG plant pertama yang dikelola swasta di Indonesia. Kami optimis, beroperasinya pabrik ini nanti bisa mendukung upaya bersama pemerintah menyediakan sumber energi yang bersih dan sustainable. Dengan harapan, bisa menjadi solusi pemenuhan energi yang berkualitas dan dengan harga semakin kompetitif bagi konsumen di Pulau Jawa dan sekitarnya. Pembangunan pabrik mini LNG ini juga merupakan langkah korporasi dari Perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham," kata Budianto Liman.
Budianto Liman juga menyampaikan bahwa proyek pabrik mini LNG merupakan hasil akuisisi PT Jababeka Tbk melalui entitas anak, PT Jababeka Infrastruktur di PT Likuid Nusantara Gas. PT Jababeka Infrastruktur menguasai 60 persen saham sedangkan sisanya masing-masing 20% dimiliki oleh Fortius Corporation dan perorangan.
Adapun, total nilai investasi proyek ini sebesar USD16,898 juta dan menyerap tenaga kerja lebih dari 120 orang. Lebih dalam, Budianto Liman menjelaskan bahwa Jababeka optimis pabrik mini LNG bisa memberikan dampak positif bagi pendapatan usaha Jababeka ke depannya, yang berasal dari pemenuhan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan atau pengguna yang ingin harga lebih ekonomis dan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Sekadar informasi, emiten berkode saham KIJA ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,23 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,72 triliun pada 2022, dari sebelumnya sebesar Rp2,49 triliun pada 2021. Dan pada kuartal ketiga 2023 KIJA kembali meraih pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 30% menjadi sebesar Rp 2,252 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan laba bersih selama tiga kuartal 2023 sebesar Rp 231,9 miliar dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 101,6 miliar untuk periode yang sama pada tahun 2022. Sementara itu, Wira Rahardja Direktur Utama PT Likuid Nusantara Gas, mengaku senang bisa bekerja sama dengan Jababeka. Karena Jababeka merupakan perusahaan pengembang kota mandiri berbasis kawasan industri yang terintegrasi dan sudah berpengalaman lebih dari 33 tahun serta berkredibilitas tinggi. Hal itu bisa terlihat dari empat proyek kota mandirinya menjadi kota mandiri berprospektif tinggi.
"Dalam kerja sama dengan Jababeka ini, kami tidak butuh waktu lama (mempertimbangkan). Melihat keberhasilan proyek-proyek kota mandirinya, seperti Kota Jababeka dan Kawasan Industri Kendal, maka bagi kami, Jababeka merupakan partner yang sangat strategis dalam pembangunan dan pengembangan PT Likuid Nusantara Gas,” kata Wira Rahardja.
Wira Rahardja menambahkan bahwa pabrik mini LNG ditargetkan selesai paling cepat delapan (8) bulan dan sudah beroperasi pada semester dua tahun 2024. Sementara ini target market dari PT Likuid Nusantara Gas, akan difokuskan terutama pada daerah Jawa Timur, untuk selanjutnya ke Jawa Tengah dan Bali dengan segmen retail, seperti hotel, kafe, restoran mall dan industri.
"Terdekat, kami bisa membantu memenuhi kebutuhan tenant-tenant di Pasuruan Industrial Estate Rembang, dan kafe-restoran, hotel, mall yang ada di Jawa Timur dan sekitarnya," kata Wira Rahardja.
Lebih lanjut, dijelaskan Wira Rahardja, pengiriman gas alam cair ke industri dan komersial di luar Jawa Timur oleh PT Likuid Nusantara Gas sangat memungkinkan. Karena pihaknya mendistribusikan gas alam cair memakai tabung besar (iso tank) dan small vessel (VGL 175 liter) yang dikirim menggunakan transportasi kendaraan (mobil/truk) dan tidak perlu memakai pipa gas untuk penyalurannya.
Dengan mengusung konsep “Mobility Gas Solution”, PT Likuid Nusantara Gas optimis menjadi solusi transisi energi dan ikut berpartisipasi mewujudkan Indonesia net zero kedepan. Menurut Wira Rahardja, gas alam cair dari PT Likuid Nusantara Gas bisa jadi alternatif sekaligus memberi nilai tambah bagi pelaku industri untuk operasional usaha mereka. Karena selain ramah lingkungan, harga gas alam cair bisa menghemat pengeluaran biaya operasional mereka sebesar 20-30% dibanding pemakaian LPG atau BBM.
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili oleh Nurkholis kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, menyambut baik pembangunan pabrik mini LNG tersebut. Ia berharap pembangunan pabrik mini LNG berjalan dengan lancar dan bisa memenuhi kebutuhan industri-industri yang ada di Jawa Timur, serta makin banyak pelaku industri di Jawa Timur beralih memakai energi ramah lingkungan.
"Saya mewakili (Ibu Gubernur), ada titip pesan bahwa beliau sangat mendukung dan mengapreasiasi kegiatan ini, mengingat ini mendukung upaya penurunan emisi karbon. Kami berharap, setelah ini makin banyak perusahaan-perusahaan yang berubah menggunakan energi ramah lingkungan," tutup Nurkholis.
Pabrik mini LNG akan berada di atas lahan 10.162 m2 dengan konsep pabrik open space. Pabrik ini akan menjadi tempat pengolahan gas alam cair (LNG) maupun distribusi dengan produksi volume maksimal 2,5 mmscfd per hari. Produksi LNG tersebut akan disimpan dan didistribusikan dalam tabung iso tank 20 dan 40 feet.
Direktur Utama Jababeka Budianto Liman menjelaskan, tujuan utama pembangunan pabrik adalah untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan bauran energi rendah emisi ramah lingkungan, melalui penyediaan gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri dan komersial dalam negeri.
"Pabrik ini sendiri merupakan perusahaan mini LNG plant pertama yang dikelola swasta di Indonesia. Kami optimis, beroperasinya pabrik ini nanti bisa mendukung upaya bersama pemerintah menyediakan sumber energi yang bersih dan sustainable. Dengan harapan, bisa menjadi solusi pemenuhan energi yang berkualitas dan dengan harga semakin kompetitif bagi konsumen di Pulau Jawa dan sekitarnya. Pembangunan pabrik mini LNG ini juga merupakan langkah korporasi dari Perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham," kata Budianto Liman.
Budianto Liman juga menyampaikan bahwa proyek pabrik mini LNG merupakan hasil akuisisi PT Jababeka Tbk melalui entitas anak, PT Jababeka Infrastruktur di PT Likuid Nusantara Gas. PT Jababeka Infrastruktur menguasai 60 persen saham sedangkan sisanya masing-masing 20% dimiliki oleh Fortius Corporation dan perorangan.
Adapun, total nilai investasi proyek ini sebesar USD16,898 juta dan menyerap tenaga kerja lebih dari 120 orang. Lebih dalam, Budianto Liman menjelaskan bahwa Jababeka optimis pabrik mini LNG bisa memberikan dampak positif bagi pendapatan usaha Jababeka ke depannya, yang berasal dari pemenuhan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan atau pengguna yang ingin harga lebih ekonomis dan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Sekadar informasi, emiten berkode saham KIJA ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,23 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,72 triliun pada 2022, dari sebelumnya sebesar Rp2,49 triliun pada 2021. Dan pada kuartal ketiga 2023 KIJA kembali meraih pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 30% menjadi sebesar Rp 2,252 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan laba bersih selama tiga kuartal 2023 sebesar Rp 231,9 miliar dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 101,6 miliar untuk periode yang sama pada tahun 2022. Sementara itu, Wira Rahardja Direktur Utama PT Likuid Nusantara Gas, mengaku senang bisa bekerja sama dengan Jababeka. Karena Jababeka merupakan perusahaan pengembang kota mandiri berbasis kawasan industri yang terintegrasi dan sudah berpengalaman lebih dari 33 tahun serta berkredibilitas tinggi. Hal itu bisa terlihat dari empat proyek kota mandirinya menjadi kota mandiri berprospektif tinggi.
"Dalam kerja sama dengan Jababeka ini, kami tidak butuh waktu lama (mempertimbangkan). Melihat keberhasilan proyek-proyek kota mandirinya, seperti Kota Jababeka dan Kawasan Industri Kendal, maka bagi kami, Jababeka merupakan partner yang sangat strategis dalam pembangunan dan pengembangan PT Likuid Nusantara Gas,” kata Wira Rahardja.
Wira Rahardja menambahkan bahwa pabrik mini LNG ditargetkan selesai paling cepat delapan (8) bulan dan sudah beroperasi pada semester dua tahun 2024. Sementara ini target market dari PT Likuid Nusantara Gas, akan difokuskan terutama pada daerah Jawa Timur, untuk selanjutnya ke Jawa Tengah dan Bali dengan segmen retail, seperti hotel, kafe, restoran mall dan industri.
"Terdekat, kami bisa membantu memenuhi kebutuhan tenant-tenant di Pasuruan Industrial Estate Rembang, dan kafe-restoran, hotel, mall yang ada di Jawa Timur dan sekitarnya," kata Wira Rahardja.
Lebih lanjut, dijelaskan Wira Rahardja, pengiriman gas alam cair ke industri dan komersial di luar Jawa Timur oleh PT Likuid Nusantara Gas sangat memungkinkan. Karena pihaknya mendistribusikan gas alam cair memakai tabung besar (iso tank) dan small vessel (VGL 175 liter) yang dikirim menggunakan transportasi kendaraan (mobil/truk) dan tidak perlu memakai pipa gas untuk penyalurannya.
Dengan mengusung konsep “Mobility Gas Solution”, PT Likuid Nusantara Gas optimis menjadi solusi transisi energi dan ikut berpartisipasi mewujudkan Indonesia net zero kedepan. Menurut Wira Rahardja, gas alam cair dari PT Likuid Nusantara Gas bisa jadi alternatif sekaligus memberi nilai tambah bagi pelaku industri untuk operasional usaha mereka. Karena selain ramah lingkungan, harga gas alam cair bisa menghemat pengeluaran biaya operasional mereka sebesar 20-30% dibanding pemakaian LPG atau BBM.
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili oleh Nurkholis kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, menyambut baik pembangunan pabrik mini LNG tersebut. Ia berharap pembangunan pabrik mini LNG berjalan dengan lancar dan bisa memenuhi kebutuhan industri-industri yang ada di Jawa Timur, serta makin banyak pelaku industri di Jawa Timur beralih memakai energi ramah lingkungan.
"Saya mewakili (Ibu Gubernur), ada titip pesan bahwa beliau sangat mendukung dan mengapreasiasi kegiatan ini, mengingat ini mendukung upaya penurunan emisi karbon. Kami berharap, setelah ini makin banyak perusahaan-perusahaan yang berubah menggunakan energi ramah lingkungan," tutup Nurkholis.
(nng)