Utang Luar Negeri Akhir Agustus Naik 4,7%

Senin, 16 Oktober 2017 - 23:41 WIB
Utang Luar Negeri Akhir Agustus Naik 4,7%
Utang Luar Negeri Akhir Agustus Naik 4,7%
A A A
JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Agustus 2017 tercatat USD340,5 miliar atau tumbuh 4,7% (yoy). Berdasarkan kelompok peminjam, ULN sektor swasta tercatat USD165,6 miliar (48,6% dari total ULN) atau tumbuh 0,1% (yoy), setelah pada Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 1,1% (yoy).

"Sementara itu, posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) pada Agustus 2017 tercatat USD174,9 miliar (51,4% dari total ULN) atau tumbuh 9,5% (yoy), sedikit meningkat dari 9,2% (yoy) pada bulan sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Senin (16/10/2017).

Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan ULN jangka panjang dan jangka pendek tetap terkendali. ULN berjangka panjang tumbuh 3,3% (yoy) pada Agustus 2017, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,6% (yoy).

Sementara itu, lanjut dia, ULN berjangka pendek tumbuh 14,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 13,1% (yoy).

Posisi ULN berjangka panjang tercatat USD294,7 miliar (86,5% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar USD172,6 miliar (58,6% dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar USD122,1 miliar (41,4% dari total ULN jangka panjang).

Sedangkan posisi ULN berjangka pendek tercatat USD45,8 miliar (13,5% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD43,5 miliar (94,9% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral sebesar USD2,3 miliar (5,1% dari total ULN jangka pendek).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Agustus 2017 masih terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih (LGA). "Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8% atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya," ungkapnya.

Menurut Agusman, peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ULN pada sektor industri pengolahan dan sektor LGA, sementara ULN pada sektor keuangan dan sektor pertambangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan. Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Agustus 2017 tetap sehat dan terkendali.

Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang pada akhir Agustus 2017 tercatat stabil di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers (sebaya).

"Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3562 seconds (0.1#10.140)