Luhut Ungkap Duit Pertamina Rp4,7 Triliun Sempat Tertahan di Luar Negeri

Minggu, 12 November 2023 - 17:56 WIB
loading...
Luhut Ungkap Duit Pertamina Rp4,7 Triliun Sempat Tertahan di Luar Negeri
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan rasa terima kasih kepada AS atas pembebasan dana Pertamina sebesar USD300 juta atau setara Rp4,7 triliun (asumsi kurs Rp15.680 per dolar AS) yang sempat mengendap di Venezuela.

Hal itu diungkapkan Luhut ketika bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry yang menjenguknya di Singapura pada Sabtu (11/11/2023).

"Kita sebelumnya mengalami kendala karena permasalahan antara Amerika dan Venezuela, yang menyebabkan dana Pertamina tertahan selama hampir 3-4 tahun, dan Amerika telah membantu menyelesaikan hal tersebut," ungkap Menko Luhut dalam keterangan resminya, Minggu (12/11/2023).



Menko Luhut menambahkan, bantuan ini menandakan hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika, yang membuka jalan untuk kerja sama lebih lanjut di masa depan.

Dalam pertemuan itu, Menko Luhut juga membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage di depleted reservoir dan saline aquifer, yang memiliki potensi hingga 400 giga ton dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya.

Luhut juga menyampaikan harapannya untuk diskusi lebih lanjut dan meminta John Kerry agar dapat menghubungi White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein, guna membahas kerja sama di bidang critical minerals.

"Inisiatif ini dapat menghasilkan dana miliaran dolar yang akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, serta membantu memacu perkembangan teknologi negara kita, sejalan dengan komitmen kita terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," terangnya.



Selain dengan John Kerry, Menko Luhut juga menerima telepon dari Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, dimana dirinya menyampaikan rasa apresiasi dan kebahagiaan Presiden Xi atas peresemian Kereta Cepat Jakarta Bandung yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo secara langsung beberapa waktu yang lalu.

Selain itu juga Menko Luhut menyampaikan kegembiraannya atas peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang saat ini begitu ramai digandrungi masyarakat. "Rata-rata penumpang harian Kereta Cepat Whoosh saat ini mencapai hingga 18 ribu, dengan peningkatan jadwal perjalanan sejalan dengan bertambahnya minat masyarakat menggunakan kereta cepat," terang Menko Luhut

Dukungan yang diterima Menko Luhut dari Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, selama pemulihannya juga semakin memperkuat hubungan Indonesia-Singapura. PM Lee membuka peluang kerja sama di bidang kesehatan antarkedua negara, termasuk rencana pembangunan ekosistem kesehatan di Bali yang serupa dengan Singapura.

Menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan bertemu dengan Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, untuk meninjau fasilitas kesehatan di Singapura yang akan dijadikan benchmark.

"Di Bali, kita punya RSUP Sanglah. Tugas kita adalah melatih SDM dan manajemennya. Ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 tahun, jadi kita harus segera memulainya. Kerja sama dengan Singapura dalam membangun ekosistem kesehatan yang berkualitas akan sangat bermanfaat," pungkas Menko Luhut.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)