Widih, Koperasi Bisa Dapat Suntikan Dana Rp100 Miliar
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Permenkop) yang memungkinkan satu koperasi bisa mendapatkan dana bergulir dari LPDB KUMKM hingga Rp100 miliar.
"Pembiayaan dana bergulir akan terus kita tingkatkan untuk koperasi. Bahkan, satu BMT bisa mendapat hingga Rp100 miliar," kata Teten pada acara sinergi Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM dengan Perhimpunan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Indonesia dan Bimbingan Teknis mendapatkan dana bergulir di Yogyakarta, Rabu malam (5/8/2020).
Teten mengakui, sebelumnya untuk memperoleh dana bergulir terbilang rumit dan sulit. Saat ini LPDB KUMKM sedang mereformasi lembaganya agar lebih mudah diakses koperasi di Indonesia. Teten pun meyakini, dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk LPDB sebesar Rp1 triliun akan habis terserap pada September 2020 mendatang.
"Saya sudah meminta tambahan dana itu dari Menteri Keuangan," tambahnya. ( Baca juga:Jenderal Andika Pimpin Serah Terima Jabatan 7 Perwira Tinggi TNI AD )
Teten berharap kerja sama dan sinergi antara LPDB KUMKM dengan Perhimpunan BMT Indonesia bisa menjadi model penyaluran bagi UMKM melalui koperasi yang lebih ramah.
"Kami mengurus lebih dari 60 juta UMKM seluruh Indonesia. Untuk itu, saya ingin menyalurkannya melalui model channeling, termasuk BMT yang anggotanya dominan pelaku UMKM," jelasnya.
Apalagi, lanjut Teten, BMT biasa melakukan pendampingan usaha bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
Saat ini, Perhimpunan BMT Indonesia memiliki anggota sebanyak 322 BMT di sembilan provinsi. Perhimpunan BMT juga memiliki total jumlah anggota sebanyak 4 juta orang dan 1.610 pasar tradisional.
"Selama Covid-19, kehadiran Baitul Maal wa Tamwil amat terasa bagi pelaku UMKM. Ketika Tamwil menurun, Baitul Maal yang tampil ke depan," pungkasMursida Rambe, Sekjen Perhimpunan BMT Indonesia.
"Pembiayaan dana bergulir akan terus kita tingkatkan untuk koperasi. Bahkan, satu BMT bisa mendapat hingga Rp100 miliar," kata Teten pada acara sinergi Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM dengan Perhimpunan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Indonesia dan Bimbingan Teknis mendapatkan dana bergulir di Yogyakarta, Rabu malam (5/8/2020).
Teten mengakui, sebelumnya untuk memperoleh dana bergulir terbilang rumit dan sulit. Saat ini LPDB KUMKM sedang mereformasi lembaganya agar lebih mudah diakses koperasi di Indonesia. Teten pun meyakini, dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk LPDB sebesar Rp1 triliun akan habis terserap pada September 2020 mendatang.
"Saya sudah meminta tambahan dana itu dari Menteri Keuangan," tambahnya. ( Baca juga:Jenderal Andika Pimpin Serah Terima Jabatan 7 Perwira Tinggi TNI AD )
Teten berharap kerja sama dan sinergi antara LPDB KUMKM dengan Perhimpunan BMT Indonesia bisa menjadi model penyaluran bagi UMKM melalui koperasi yang lebih ramah.
"Kami mengurus lebih dari 60 juta UMKM seluruh Indonesia. Untuk itu, saya ingin menyalurkannya melalui model channeling, termasuk BMT yang anggotanya dominan pelaku UMKM," jelasnya.
Apalagi, lanjut Teten, BMT biasa melakukan pendampingan usaha bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
Saat ini, Perhimpunan BMT Indonesia memiliki anggota sebanyak 322 BMT di sembilan provinsi. Perhimpunan BMT juga memiliki total jumlah anggota sebanyak 4 juta orang dan 1.610 pasar tradisional.
"Selama Covid-19, kehadiran Baitul Maal wa Tamwil amat terasa bagi pelaku UMKM. Ketika Tamwil menurun, Baitul Maal yang tampil ke depan," pungkasMursida Rambe, Sekjen Perhimpunan BMT Indonesia.
(uka)