Rampung 2018, Bandara Kertajati Jadi Pertumbuhan Ekonomi Baru

Jum'at, 03 November 2017 - 18:29 WIB
Rampung 2018, Bandara Kertajati Jadi Pertumbuhan Ekonomi Baru
Rampung 2018, Bandara Kertajati Jadi Pertumbuhan Ekonomi Baru
A A A
MAJALENGKA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) menyatakan optimismenya atas Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendukung daerah sekitarnya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan hal tersebut usai meninjau pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (3/11/2017).

Dari sisi pembiayaan, dia menyebutkan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan pembiayaan untuk mendapatkan tambahan modal yang diperlukan dalam rangka mempercepat penyelesaian pembangunan proyek tersebut.

"Pembiayaannya melalui Pembiayaan Infrastruktur Non Anggaran (PINA). Kita sudah jalan untuk reksa dana penyimpanan terbatas, di mana PT BIJB akan mendapatkan tambahan modal untuk mempercepat penyelesaian proyek ini," ungkap dia.

Pembiayaan melalui Reksa Dana Penyimpanan Terbatas (RDPT) saat ini telah cair sebesar Rp750 miliar dari total pembiayaan sindikasi bank syariah sebesar Rp906 miliar.
"Pembiayaannya bukan hanya dari pinjaman saja. Namun, juga ada dari APBN Kementerian Perhubungan yang membangun sisi udara dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dari sisi akses jalannya," jelasnya.

Total kebutuhan anggaran penyelesaian pembangunan Bandara Internasional Jawa barat Kertajati membutuhkan anggaran sebesar Rp2,6 triliun.

Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, total pembiayaan sebesar Rp2,6 triliun tersebut masing-masing berasal dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp796 miliar, investor PT Jasa Sarana Rp12,5 miliar, serta investor RDPT ekuitas Rp936 miliar.

"Saat ini untuk sindikasi perbankan kami masih ada sisa plafond sebesar Rp256 miliar yang berasal dari RDPT yang belum cair," tutur dia.

Adapun untuk progres fisik pembangunan bandara, Virda menuturkan progres fisik sisi darat berupa terminal penumpang dan fasilitas penunjang lain sudah mencapai presentase 66,5% pembangunan fisik.

Sementara, sisi udara berupa runway dan apron dibangun Kemenhub. Untuk akses jalan masuk tembus tol dibangun Kementerian PUPR. "Kontruksi dimulai Desember 2016. Targetnya kuartal I/2018 sudah bisa beroperasi," ujarnya.

Bandara yang dibangun di atas lahan 96.000 meter per segi ini diharapkan mampu melayani penumpang hingga 56 juta penumpang per tahun.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2445 seconds (0.1#10.140)