Buka Isolasi Papua Barat, Hutama Karya Rampungkan Jalan Muri-Kwatisore Tahap I
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menyelesaikan pembangunan fisik proyek Jalan Muri-Kwatisore Tahap I sepanjang 16 kilometer (km) yang menghubungkan Kampung Muri menuju Kampung Kwatisore, Papua Barat. Saat ini telah dilakukan tahap pengambilan sampel untuk uji lab kelayakan standar jalan nasional.
Diperkirakan jalan ini bisa diserahterimakan pada akhir November 2023 dan dapat segera dilalui oleh masyarakat setempat. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan, jalan yang menjadi bagian dari Jalan Trans Papua ini diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas antardaerah.
"Konektivitas antardaerah menjadi penting untuk ditingkatkan dan disegerakan, terutama agar pendidikan, informasi hingga aliran barang, jasa dan manusia berjalan lancar, efektif dan efisien," ungkap Tjahjo, Sabtu (18/11/2023).
Dia menambahkan, pembangunan jalan ini lebih cepat dari target semula, yakni selesai di bulan Februari 2024. Kendati demikian, dia memastikan kualitas jalan, estetika hingga keberlanjutan lingkungan tetap menjadi hal yang diutamakan Hutama Karya selama masa pembangunannya.
Tjahjo mengakui, pembangunan jalan ini memiliki banyak tantangan mulai dari kondisi cuaca dan alam yang masih berupa hutan dengan kondisi geografis yang cukup berat, hingga sulitnya sinyal untuk berkomunikasi selama di lapangan.
"Tantangan yang dihadapi di lapangan tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk menuntaskan proyek tepat waktu dan tepat mutu dengan selalu menerapkan K3 agar meminimalisir kecelakaan kerja di lapangan," katanya.
Dia menambahkan, proyek senilai Rp137,8 miliar ini juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengerjaan struktur seperti pemasangan batu, pembesian, pengecoran dan bahkan beberapa diberdayakan menjadi flagman di proyek tersebut.
Diperkirakan jalan ini bisa diserahterimakan pada akhir November 2023 dan dapat segera dilalui oleh masyarakat setempat. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyampaikan, jalan yang menjadi bagian dari Jalan Trans Papua ini diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas antardaerah.
"Konektivitas antardaerah menjadi penting untuk ditingkatkan dan disegerakan, terutama agar pendidikan, informasi hingga aliran barang, jasa dan manusia berjalan lancar, efektif dan efisien," ungkap Tjahjo, Sabtu (18/11/2023).
Dia menambahkan, pembangunan jalan ini lebih cepat dari target semula, yakni selesai di bulan Februari 2024. Kendati demikian, dia memastikan kualitas jalan, estetika hingga keberlanjutan lingkungan tetap menjadi hal yang diutamakan Hutama Karya selama masa pembangunannya.
Tjahjo mengakui, pembangunan jalan ini memiliki banyak tantangan mulai dari kondisi cuaca dan alam yang masih berupa hutan dengan kondisi geografis yang cukup berat, hingga sulitnya sinyal untuk berkomunikasi selama di lapangan.
"Tantangan yang dihadapi di lapangan tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk menuntaskan proyek tepat waktu dan tepat mutu dengan selalu menerapkan K3 agar meminimalisir kecelakaan kerja di lapangan," katanya.
Dia menambahkan, proyek senilai Rp137,8 miliar ini juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengerjaan struktur seperti pemasangan batu, pembesian, pengecoran dan bahkan beberapa diberdayakan menjadi flagman di proyek tersebut.
(fjo)