Diserbu Produk Impor, Caleg Perindo Dorong Perlindungan Industri Tekstil dan Garmen Lokal

Senin, 20 November 2023 - 19:22 WIB
loading...
Diserbu Produk Impor, Caleg Perindo Dorong Perlindungan Industri Tekstil dan Garmen Lokal
Caleg DPR RI Dapil Jawa Tengah dari Partai Perindo Agung Nugroho Podcast Aksi Nyata bertajuk Industri Tekstil dan Garmen Mulai Bangkit di Tahun Politik di YouTube Partai Perindo, Senin (20/11/2023). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Serbuan produk impor dengan harga sangat murah masih menjadi momok bagi para pelaku industri tekstil dan garmen lokal. Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jawa Tengah dari Partai Perindo Agung Nugroho mendorong adanya perlindungan untuk para pelaku industri tekstil dan garmen di dalam negeri.

"Pemerintah harus menguatkan industri ini melalui kebijakan-kebijakan pro industri," kata Agung dalam siaran Podcast Aksi Nyata bertajuk 'Industri Tekstil dan Garmen Mulai Bangkit di Tahun Politik' di YouTube Partai Perindo, Senin (20/11/2023).



Menurut dia selain adanya gempuran produk impor, biaya impor masuk bahan baku juga sangat tinggi. Sehingga industri dalam negeri sulit bertumbuh. "Jadi menurut saya itu yang harus diperhatikan oleh pemerintah," ujarnya.

Dia menyebut, industri tekstil dan garmen merupakan industri yang sangat potensial menciptakan lapangan pekerjaan baru jika digarap dari hulu ke hilir.

"Kalau dari proses dari hulu sampai hilir itu bisa menciptakan 25 juta tenaga kerja baru tekstil dan garmen, yang dari awalnya adalah sebagai produksi kain kemudian kain olahan, kemudian membina garmen garmen untuk produksi baju jadi, kemudian dari industri lain seperti industri batik," jelasnya.



Agung berkomitmen jika nantinya terpilih jadi wakil rakyat, ia akan mendorong regulasi yang bisa membantu para pelaku usaha lokal ini untuk terus berkembang sehingga bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

"Kita ingin membuat regulasi khususnya untuk mendorong industri tekstil atau garmen dan turunannya yang bisa melindungi pelaku usaha dan menciptakan inkubasi bisnis dari hulu sampai hilir, sehingga menciptakan 25 juta lapangan pekerjaan baru," jelasnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3393 seconds (0.1#10.140)