Kuota LPG Subsidi Jebol dan Banyak Bocor, Pertamina Ungkap Modus-modusnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kecurigaan banyak kalangan terhadap permainan gas LPG subsidi kian terbukti. Mulai dari Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, hingga Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkap potensi permainan LPG 3 kg itu.
Ahok menyatakan bahwa ada politisi yang mencari keuntungan dari LPG subsidi. Mereka memanfaatkan agen yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan.
Arifin Tasrif juga mengatakan bahwa, ada kebocoran LPG subsidi. Indikasinya, konsumsi LPG 12 kg yang nonsubsidi semakin turun, sedangkan permintaan LPG 3kg semakin meningkat.
"Kan ada dua sistem, yang 3 kilo subsidi, ada yang 12 kilo nonsubsidi. Jadi yang sekarang ini yang jumlah yang 12 kilo itu makin lama (konsumsinya) makin sedikit. Berarti kan ada yang bocor," kata Arifin belum lama itu.
Kebocoran itulah yang membuat kuota LPG subsidi tahun ini jebol. Tak pelak, Pertamina mengusulkan tambahan kuota.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan meminta tambahan kuota LPG 3 kg menjadi 8,19 juta metrik ton (MT) atau naik 2,4% dari kuota awal sebanyak 8 juta MT yang diusulkan ke DPR.
"Untuk LPG 3 kg, ini menjadi 8,19 juta MT yang kita usulkan dari kuotanya 8 juta MT," jelasnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, dikutip Kamis (23/11/2023).
Pertamina sebelumnya memang telah memproyeksikan konsumsi LPG 3 kg bakal melebihi kuota dan mencapai 8,28 juta MT. Salah satu sebabnya, peningkatan konsumsi dari masyarakat di tahun 2023.
"Nah, di mana 8,28 juta MT ini juga angka yang kami ajukan untuk bisa dijadikan acuan di dalam penyesuaian kuota," tuturnya.
Ahok menyatakan bahwa ada politisi yang mencari keuntungan dari LPG subsidi. Mereka memanfaatkan agen yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan.
Arifin Tasrif juga mengatakan bahwa, ada kebocoran LPG subsidi. Indikasinya, konsumsi LPG 12 kg yang nonsubsidi semakin turun, sedangkan permintaan LPG 3kg semakin meningkat.
"Kan ada dua sistem, yang 3 kilo subsidi, ada yang 12 kilo nonsubsidi. Jadi yang sekarang ini yang jumlah yang 12 kilo itu makin lama (konsumsinya) makin sedikit. Berarti kan ada yang bocor," kata Arifin belum lama itu.
Kebocoran itulah yang membuat kuota LPG subsidi tahun ini jebol. Tak pelak, Pertamina mengusulkan tambahan kuota.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan meminta tambahan kuota LPG 3 kg menjadi 8,19 juta metrik ton (MT) atau naik 2,4% dari kuota awal sebanyak 8 juta MT yang diusulkan ke DPR.
"Untuk LPG 3 kg, ini menjadi 8,19 juta MT yang kita usulkan dari kuotanya 8 juta MT," jelasnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, dikutip Kamis (23/11/2023).
Pertamina sebelumnya memang telah memproyeksikan konsumsi LPG 3 kg bakal melebihi kuota dan mencapai 8,28 juta MT. Salah satu sebabnya, peningkatan konsumsi dari masyarakat di tahun 2023.
"Nah, di mana 8,28 juta MT ini juga angka yang kami ajukan untuk bisa dijadikan acuan di dalam penyesuaian kuota," tuturnya.