BI Catat Nilai Transaksi Digital Banking Tembus Rp5.118 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia ( BI ) melaporkan bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Pada Oktober 2023, nilai transaksi uang elektronik (UE) meningkat 17,67% (yoy) sehingga mencapai Rp41,71 triliun
"Sedangkan nilai transaksi digital banking tercatat Rp5.118,89 triliun atau tumbuh sebesar 15,57% (yoy)," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers RDG BI di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Selanjutnya, nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 186,08% (yoy) dan mencapai Rp24,97 triliun, dengan jumlah pengguna 43,44 juta dan jumlah merchant 29,63 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital," tambah Perry.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp664,87 triliun atau turun sebesar 3,53% (yoy). Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Oktober 2023 meningkat 5,73% (yoy) sehingga menjadi Rp957,74 triliun.
"Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk pemenuhan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru)," kata Perry.
Selain itu, BI juga terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang rupiah ke daerah terluar, terdepan, terpencil (3T) serta kegiatan kas keliling, kas titipan dan ekspedisi rupiah berdaulat.
"Sedangkan nilai transaksi digital banking tercatat Rp5.118,89 triliun atau tumbuh sebesar 15,57% (yoy)," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers RDG BI di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Selanjutnya, nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 186,08% (yoy) dan mencapai Rp24,97 triliun, dengan jumlah pengguna 43,44 juta dan jumlah merchant 29,63 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital," tambah Perry.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp664,87 triliun atau turun sebesar 3,53% (yoy). Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Oktober 2023 meningkat 5,73% (yoy) sehingga menjadi Rp957,74 triliun.
"Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk pemenuhan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru)," kata Perry.
Selain itu, BI juga terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang rupiah ke daerah terluar, terdepan, terpencil (3T) serta kegiatan kas keliling, kas titipan dan ekspedisi rupiah berdaulat.
(uka)