Komitmen YIDH Dukung Pelaksanaan Peta Jalan Menuju Sawit Berkelanjutan di Aceh

Jum'at, 24 November 2023 - 21:23 WIB
loading...
Komitmen YIDH Dukung...
Peta Jalan Menuju Sawit Berkelanjutan di Aceh diharapkan mampu mendorong produksi sawit diterima di pasar global. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Konferensi Tahunan (Roundtable) RSPO kembali digelar di Jakarta pada 20-22November 2023. Mengambil tema "Partners for the Next 20", forum ini digelar untukmemberikan kesempatan kepada semua pihak yang berkepentingan dalam mengambil tindakanyang konkret untuk mengatasi tantangan utama yang dihadapi oleh industri kelapa sawit berkelanjutan.

Ada yang menarik dari RSPO kali ini, karena di forum ini Pemerintah Provinsi Aceh meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan. Program peta jalan inilayak diacungi jempol, karena Aceh menjadi salah satu provinsi yang memiliki Peta Jalan Menuju Sawit Berkelanjutan.

Sebagai salah satu daerah penghasil sawit yang komoditasnya sudah diserap di pasarglobal, tentu saja Peta Jalan ini akan membuat sawit dari Aceh bernilai lebih tinggi.Dengan peta jalan ini, Pemprov Aceh bisa menunjukkan kepada pembeli kelapa sawit global bahwa pasokan kelapa sawitnya sudah memenuhi aspek keberlanjutan. Artinya produksi sawityang dihasilkan tidak merusak ekosistem. Inisiatif Pemprov Aceh ini merupakan terobosan baru di level daerah dalam mendorong pengembangan sawit berkelanjutan.



Dalam pidatonya yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, Bustami Hamzah, PJGubernur Aceh, Achmad Marzuki menyatakan kesiapan Aceh untuk mendorong peningkatan aksespasar premium dan investasi hijau di sektor kelapa sawit dengan pengembangan model barudalam pengelolaan konsesi perkebunan yang berdasarkan prinsip berkelanjutan, restorasi kawasan melalui agroforestri, dan menyiapkan industri turunan kelapa sawit yang bersumber kepada produksi sawit yang terverifikasi.

Proses penyusunan peta jalan ini tak lepas dari dukungan banyak pihak, baik perusahaanswasta maupun lembaga masyarakat sipil yang selama ini memang fokus mendukung keberlanjutan pengembangan kelapa sawit di Aceh. Salah satunya adalah Yayasan InisiatifDagang Indonesia (YIDH).Sebagai salah satu inisiator, YIDH aktif memfasilitasi kemitraan antara pemerintah dan
sektor swasta dalam mengimplementasikan program sawit berkelanjutan di Provinsi Aceh.

"YIDH sebagai pihak yang ikut membantu pemerintah Aceh mewujudkan Peta Jalan KSB inimenggunakan kerangka pendekatan lanskap yang kami sebut sebagai 'Produksi, Proteksi, danInklusi (PPI) Compact' untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan komoditas disuatu wilayah yang terpadu dan berkelanjutan, dengan mempertahankan kelestarian ekosistem
alami dan pelibatan unsur-unsur masyarakat," ujar Nassat Idris, Ketua Yayasan IDHIndonesia.

PPI Compact kemudian disusun dan disepakati oleh multipihak yakni pemerintah, swasta, danlembaga masyarakat sipil. Dari sisi produksi misalnya, ditetapkan berapa targetpeningkatan produksi secara berkelanjutan. Dari sisi proteksi, disepakati berapa wilayahhutan yang yang harus direstorasi.Setelah kesepakatan dicapai, YIDH mendorong para multipihak untuk berkontribusi melalui sumber daya yang mereka miliki agar target PPI dapat terwujud. Untuk pelaksanaan PetaJalan itu sendiri, YIDH akan mengajak para multipihak mulai dari pemerintah, NGO danperusahaan swasta untuk membentuk Project Management Unit di tingkat provinsi.

Project Management Unit inilah yang akan mengoperasionalkan implementasi Peta Jalan ini.Mereka juga akan menyusun rencana aksi (action plan) terkait kelapa sawit di ProvinsiAceh. Program dan target peta jalan ini akan dioperasionalkan sebagai rencana aksi didokumen strategis Aceh, seperti Rencana Induk Perkebunan.



"YIDH akan tetap mendukung operasional peta jalan supaya tak hanya jadi dokumen saja,tetapi mengintergrasikan ke dalam rencana program pembangunan. Mulai dari RT, RW, hingga rencana induk perkebunan dan rencana investasi daerah" lanjut Idris.
Sebagai salah satu inisiator, YIDH optimistis Peta Jalan akan sukses dijalankan.

Pasalnya, sebelum Peta Jalan ini diresmikan, program sawit berkelanjutan di Aceh Tamiangsebagai pilot project sudah berjalan lancar. Model inilah yang akan menjadi contoh danditerapkan di 13 kabupaten lainnya.Peta Jalan Kelapa Sawit Berkelanjutan berperan penting dalam mendukung tercapainya target nasional untuk memberikan sertifikasi RSPO kepada 1 juta petani kelapa sawit pada tahun2025 mendatang.
(wur)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1682 seconds (0.1#10.140)