Ingin Seimbangkan Hubungan Perdagangan, China Tegaskan Eropa Tak Perlu Takut
loading...
Menteri Luar Negeri Wang Yi bersama Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna. Foto/Reuters
A
A
A
JAKARTA - China menegaskan bahwa Eropa tidak perlu takut bekerja sama dengan negara itu hanya karena persaingan. Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Wang Yi ketika menerima kunjungan mitranya dari Prancis di Beijing.
“Posisi China jelas, kami akan tetap mendukung otonomi strategis Eropa,” kata Wang ketika ditanya tentang pandangan China mengenai hubungannya dengan Eropa, dikutip dari Reuters, Minggu (26/11/2023).
Sementera itu, Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna saat mengunjungi ibu kota China, dan bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang membahas berbagai topik, termasuk menyeimbangkan kembali hubungan ekonomi Perancis dengan China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
China yang menghadapi masalah perdagangan dengan Uni Eropa, juga dikecam karena undang-undangnya yang tidak transparan mengenai bisnis asing yang beroperasi di negara tersebut.
“Kami akan mendengarkan suara dunia usaha Eropa, dengan sungguh-sungguh menyelesaikan masalah investor asing di China,” kata Wang.
Para pejabat Eropa telah berulang kali berjanji untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada China di sektor-sektor penting.
“Tentu saja akan ada persaingan dalam kerja sama, namun kita tidak perlu takut terhadap kerja sama karena persaingan. Risiko terbesar yang perlu kita hilangkan adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh politisasi yang luas,” kata Wang, seraya menambahkan bahwa ketergantungan adalah hal yang paling membutuhkan.
Wang mengatakan China menjaga hubungan persahabatan yang normal dengan semua negara termasuk Iran dan Rusia, serta Prancis.
“Kami percaya bahwa selama China dan Eropa bergandengan tangan, tidak akan ada konfrontasi kubu, tidak akan ada perpecahan dunia, dan tidak akan ada Perang Dingin baru,” katanya.
Wang juga mengatakan dia berharap dapat memperdalam pertukaran tradisional dengan Prancis dalam bidang nuklir sipil dan ruang angkasa serta mengeksplorasi bidang-bidang baru seperti pendidikan dan penelitian ilmiah.
“Posisi China jelas, kami akan tetap mendukung otonomi strategis Eropa,” kata Wang ketika ditanya tentang pandangan China mengenai hubungannya dengan Eropa, dikutip dari Reuters, Minggu (26/11/2023).
Sementera itu, Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna saat mengunjungi ibu kota China, dan bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang membahas berbagai topik, termasuk menyeimbangkan kembali hubungan ekonomi Perancis dengan China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
China yang menghadapi masalah perdagangan dengan Uni Eropa, juga dikecam karena undang-undangnya yang tidak transparan mengenai bisnis asing yang beroperasi di negara tersebut.
“Kami akan mendengarkan suara dunia usaha Eropa, dengan sungguh-sungguh menyelesaikan masalah investor asing di China,” kata Wang.
Para pejabat Eropa telah berulang kali berjanji untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada China di sektor-sektor penting.
“Tentu saja akan ada persaingan dalam kerja sama, namun kita tidak perlu takut terhadap kerja sama karena persaingan. Risiko terbesar yang perlu kita hilangkan adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh politisasi yang luas,” kata Wang, seraya menambahkan bahwa ketergantungan adalah hal yang paling membutuhkan.
Wang mengatakan China menjaga hubungan persahabatan yang normal dengan semua negara termasuk Iran dan Rusia, serta Prancis.
“Kami percaya bahwa selama China dan Eropa bergandengan tangan, tidak akan ada konfrontasi kubu, tidak akan ada perpecahan dunia, dan tidak akan ada Perang Dingin baru,” katanya.
Wang juga mengatakan dia berharap dapat memperdalam pertukaran tradisional dengan Prancis dalam bidang nuklir sipil dan ruang angkasa serta mengeksplorasi bidang-bidang baru seperti pendidikan dan penelitian ilmiah.
(uka)
Explore More