Kesadaran Konsumen terhadap Perkembangan dan Risiko Keuangan Digital Harus Ditingkatkan

Sabtu, 25 November 2023 - 19:57 WIB
loading...
Kesadaran Konsumen terhadap...
Privy terus mendukung peningkatan literasi keuangan digital. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) bersama Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) terus berupaya meningkatkan kesadaran konsumen terhadap perkembangan dan risiko keuangan digital , termasuk penggunaan serta perlindungan data pribadi. Salah satunya lewat gelaran Bulan Fintech Nasional (BFN) sekaligus ajang Indonesia Fintech Summit & Expo 2023 di The Kasablanka Hall, Jakarta, pada 23-24 November 2023.



Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset kripto OJK Hasan Fawzi mengatakan perlunya peran dan dukungan semua pihak untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang sehat.

"Regulator harus berinovasi secara berkelanjutan dan berkomitmen pada praktik bisnis yang bertanggung jawab sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat untuk mengambil keputusan keuangan yang bijak," kata Hasan dalam keterangannya dikutip Sabtu (25/11/2023).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum IV Aftech dan CEO Privy, Marshall Pribadi, mengatakan para pemangku kepentingan juga berupaya untuk terus meningkatkan literasi masyarakat mengenai ragam dan produk finansial teknologi yang aman dan legal, risiko-risiko yang harus dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan layanan fintech, dan perlindungan data pribadi.

"Untuk menjawab tantangan terhadap pelindungan data pribadi, tetap sumber daya manusia kunci utamanya. Karena kecerobohan satu orang dapat berdampak kepada semuanya. Selain itu, itkikad baik antara pelanggan dan pelaku usaha tentunya harus dijaga," ujar Marshall.

Marshall menambahkan, pelindungan data pribadi dan keamanan siber di era digital saat ini sangat penting. Menjaga privasi dan keamanan data pribadi adalah prioritas utama sehingga perusahaan fintech hendaknya memperkuat sistem pelindungan data pribadi bagi konsumennya.

"Dalam mengelola keamanan siber suatu perusahaan juga memerlukan pandangan yang holistik. Jadi seluruh elemen di perusahaan harus sadar terhadap cyber security masing-masing," ujar Marshall.

Penggunaan tanda tangan elektronik tersertifikasi dan identitas digital untuk mengamankan transaksi keuangan dan perjanjian di dunia digital menjadi salah satu cara dalam memastikan keamanan siber. Menurut Marshall, penggunaan satu identitas dan kata sandi akan meningkatkan keamanan karena mengurangi jumlah kredensial yang harus dikenal dan disimpan.

Selain itu, bisa meminimalisasi risiko kebocoran informasi pribadi saat beraktifitas digital untuk bisnis maupun dalam keseharian. Privy sebagai salah satu perusahaan rintisan tanda tangan elektronik tersertifikasi di Indonesia dan anggota AFtech, turut memberikan edukasi mengenai pentingnya identitas digital dan TTE tersertifikasi yang aman, legal, dan tepercaya melalui rangkaian kegiatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)