Omzet UMKM Melesat Disokong Sinyal Kuat Indosat

Senin, 27 November 2023 - 18:01 WIB
loading...
Omzet UMKM Melesat Disokong...
Omzet usaha kecil terus meningkat karena didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang handal. Foto/Anton Chrisbiyanto
A A A
JAKARTA - Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kini menjadi solusi bagi masyarakat untuk meraup rezeki. Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama tiga tahun membuat hidup masyarakat terbebani. Banyak yang kehilangan pekerjaan dan harus banting stir menjadi pengusaha dadakan.

“Saat covid dulu saya berhenti bekerja. Lalu mencoba untuk berwirausaha,” ujar Sri Mujiyati (28) pemilik kuliner Yurimart kepada SINDOnews di Jakarta Jumat (24/11/2024). Dengan memanfaatkan kemudahan di platform digital dan bertumbuhnya ekosistem digital, Sri mencoba peruntungan dengan menjual makanan sate taichan.

Menempati kontrakan seluas 6x8 meter persegi di Kebayoran Lama Selatan, bersama ibunya, Cicih (72), Sri menjual dagangannya dengan harga Rp30 ribu per porsi. “Di awal memang tak lancar, karena sinyal timbul tenggelam. Berjualan di platform e-commerce butuh akses internet yang handal,”ujar perempuan yang baru sepekan mengakhiri masa lajangnya itu. Dia pun hanya mendapatkan orderan hingga delapan porsi dalam sehari.
Meskipun tinggal di Jakarta, namun dia meraskan sinyal seluler terkadang tak ramah. “Mungkin karena saya bermukim di lingkungan padat dan banyak gedung tinggi jadi sinyal susah datang,” ucapnya.



Sri pun memutuskan untuk mengganti layanan seluler dengan menggunakan operator seluler lain. “Awal 2002 saya menggunakan IM3 dari Indosat Oreedo Hutchison, ternyata sinyalnya kuat. Internetnya pun cepat, jadi hingga sekarang saya menggunakan Indosat,” katanya.

Bagi dia, performa internet yang handal menjadi kebutuhan bagi pelaku usaha kecil seperti dirinya. “Jika sinyal sering lag berpengaruh terhadap orderan. Notifikasi pesanan jadi terlambat dan banyak yang akhirnya membatalkan pesanan,” tuturnya.

Kini, Sri mengaku mampu menjual hingga 25 porsi dalam sehari. “Untuk berjualan online termasuk di e-commerce harus punya akses internet yang cepat. Sekarang omzet kami berlipat karena sinyal internetnya sangat kuat,” paparnya. Sedangkan Cicih mengaku, berlangganan paket Freedom Internet IM3. Dengan hanya membayar Rp60 ribu dirinya sudah bisa menikmati kuota internet supercepat sebesar 25 gigabyte untuk 30 hari. “Selain kuota besar, akses super cepat juga murah. Itulah kenapa sekarang berpindah ke IM3,” imbuhnya.

Pentingnya kecepatan akses internet juga menjadi pertimbangan Ahmad Feryadi untuk menggunakan paket internet Tri dari Indosat. “Saya mengunakan paket Home dengan harga Rp200 ribu,” ujar pria yang bermukim di Kompleks DKI Joglo, Jakarta barat itu. Feryadi menjalankan bisnis sablon pakaian skala menengah. Dengan mempekerjakan lima orang karyawan, dia melayani orderan dari seluruh Indonesia.

“Sekarang semua serba digital, berkomunikasi dengan pelanggan untuk urusan desain harus secar daring. Sehingga saya butuh internet yang cepat dan jaringan yang lancer,” paparnya. Internet, lanjut dia, sudah menjadi kebutuhan wajib untuk mendukung peningkatan usaha. “Jika akses layanan internet lambat, otomatis kita akan kalah bersaing. Usaha kecil pun sekarang banyak pesaingnya,” ujarnya.

Feryadi pun bersyukur karena sejak berlangganan paket Home dari Tri usaha yang dilakoninya semakin lancer. “Tak ada lagi kendala komunikasi dengan pelanggan seperti yang dulu pernah saya alami,” ungkapnya. Feryadi pun mengaku saat ini bisa melayani ordran lebih dari seribu pakaian sablon dalam sebulan. “Dulu hanya ratusan. Sekarang ribuan, karena dengan kuota besar saya bisa leluasa memanfaatkan seluruh platform sosial media untuk promosi,” katanya.

Sebagai salah satu operator seluler yang memiliki ekosistem yang kuat, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) memiliki komitmen untuk membantu UMKM bertumbuh. Indosat mengembangkan ekosistem digital untuk UMKM lewat Indosat Digital Ecosystem (IDE) by Indosat Business terus bergulir. IDE by Indosat Business secara konsisten mengembangkan fitur-fitur praktis mulai dari angsuran hingga menambah modul serta materi pembelajaran yang bisa dinikmati bagi para penggunanya. IDE by Indosat Business telah membantu pemberdayaan lebih dari 30 ribu pengguna yang merupakan UMKM dan pengusaha di seluruh Indonesia.

“Pengembangan ekosistem digital ini merupakan implementasi komitmen Indosat Ooredoo Hutchison terhadap pemberdayaan masyarakat,”tegas Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah dikutip dari keterangan resminya.

IDE by Indosat Business membentuk ekosistem digital yang tak sekadar membantu kesejahteraan para pelaku usaha kecil, juga agar para pelaku usaha kecil berkontribusi terhadap perekonomian nasional. IDE by Indosat Business juga menyediakan wadah untuk berbagai solusi bisnis melalui Toko IDE di dalam platform yang sama.

Sedangkan President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, ulang tahun ke-56 Indosat Ooredoo Hutchison tahun ini menandai babak baru perjalanan tanpa henti kami dalam memajukan teknologi dan telekomunikasi di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, Indosat bertekad untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia dan membawa nama Indonesia di tingkat global.



Perjalanan tanpa akhir Indosat selama 56 tahun dalam memberdayakan Indonesia mencakup pencapaian penting dalam setahun terakhir, seperti keberhasilan Indosat dalam memperluas jaringannya yang telah 100% terintegrasi ke pelosok pedesaan menggunakan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN). Dalam inisiatif yang selesai sesuai target satu tahun ini, pelanggan Indosat dapat menikmati pengalaman digital yang lebih baik didukung jangkauan jaringan yang lebih luas dengan tambahan lebih dari 700 kecamatan, kualitas layanan di dalam ruangan yang lebih baik untuk tambahan 32% populasi, serta pengalaman internet yang lebih cepat hingga dua kali lipat.
Kecepatan unduh dan latensi yang lebih baik meningkatkan sekitar 20% pengalaman pelanggan untuk layanan utama seperti video streaming dan gaming.

Indosat juga terus mengurangi kesenjangan akses digital dengan fokus perluasan jaringan di wilayah timur Indonesia. Saat ini, jaringan Indosat telah menjangkau 88% populasi di wilayah Nusa Tenggara Barat dan 86% populasi di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Lebih lanjut, Indosat memperlihatkan komitmennya dalam mengatasi kesenjangan talenta digital melalui kerja sama bersama Cisco Networking Academy yang akan melatih 50 ribu peserta IDCamp angkatan pertama hingga 200 ribu orang yang tinggal di daerah terpencil dalam tiga tahun mendatang, termasuk sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, universitas, dan organisasi non-profit.

Dalam hal lingkungan yang keberlanjutan, Indosat bersama GSMA menginisiasi pelatihan pemetaan wilayah laut dan pesisir menggunakan aplikasi Qfield untuk menyediakan Open-source & Geospatial Mapping di wilayah pesisir dan laut Kalimantan Utara. Selain itu, Indosat memberikan solusi digital berbasis Internet of Things (IoT) kepada para petambak udang lokal untuk memantau kadar air dalam tambak, yang bertujuan meningkatkan produktivitas. Tindakan ini juga mencakup program Employee Carbon Offset (ECO) yang melibatkan penanaman 5.600 pohon mangrove di wilayah Bulu Cindea, Makassar, Sulawesi Selatan.

“Dengan semangat ‘Menembus Batasan’, kami akan terus mecetak sejarah baru dalam menapaki perjalanan tanpa akhir menuju masa depan digital yang semakin inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Vikram.

(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0942 seconds (0.1#10.140)