Gokil, Milenial Berseteru dengan Generasi Old Lewat Bitcoin dan Emas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Analis Finansial JPMorgan (bank terbesar di Amerika Serikat) pada minggu ini mengeluarkan catatan tentang Bitcoin yang dibanjiri oleh investor dari kalangan milenial. Sedangkan, emas masih dibanjiri oleh kalangan investor yang lebih tua. Keduanya mengalami peningkatan harga di masa pandemi ini.
CEO Indodax Oscar Darmawan sependapat dengan analisa tersebut. Kedua generasi ini berusaha untuk mengamankan kekayaan dari resesi ekonomi secara global dengan membeli Bitcoin dan emas. Kedua aset investasi yang paling aman saat ini.
Dari hasil analisa JPMorgan menyimpulkan, kalangan milenial justru menghindari reksadana dan ekuitas sehingga mereka mengalihkan uangnya ke Bitcoin dan emas.
“Saya sependapat dengan analis JPMorgan tersebut. Baik kaum ‘generasi old’ dan ‘generasi zaman now’ mengalihkan investasinya ke Bitcoin dan emas. Saat masa pandemi ini, keduanya menunjukkan performa yang fantastis dibandingkan produk investasi lainnya yang melemah karena Covid-19,” kata Oscar Darmawan, Jakarta, Jumat (7/8/2020). ( Baca juga:Juragan Bitcoin Sebut Teknologi Blokchain Bukanlah Momok )
Menurutnya, fenomena itu juga terjadi di Indonesia. Investor Bitcoin umumnya diminati oleh investor yang masih muda atau dari kalangan milenial. Pembelian Bitcoin secara masif terjadi semenjak awal tahun 2020.
Tidak hanya investor muda, bahkan investor-investor tua di Indonesia juga tidak ingin ketinggalan dengan anak-anak milenial. Faktanya, investor tua di Indonesia juga sudah mulai membeli Bitcoin dan aset kripto untuk investasi. ( Baca juga:Kemendikbud Akhirnya Terbitkan Kurikulum Darurat Pandemi Covid-19 )
“Di Indonesia, orang tua sudah mulai berminat mengoleksi Bitcoin. Meski memang tidak sebanyak kalangan milenial. Banyak kalangan orang tua yang tidak ingin ketinggalan dengan anak muda dalam mengadopsi hal-hal yang baru,” jelasnya.
Oscar Darmawan mengatakan, emas dan Bitcoin memiliki sisi yang sama karena komoditas ini tidak mempan diterpa krisis global, seperti wabah COVID-19. Yang mempengaruhi harga kedunya hanyalah pasokan dan permintaan. ( Lihat juga:Dahsyat! Harga Emas Antam Cetak Rekor Sejarah Rp1.048.000 per Gram )
“Saat pandemi banyak orang yang beralih ke emas dan Bitcoin. Ini membuat permintaannya meningkat. Sehingga harga keduanya juga meningkat,” pungkasnya.
Harga bitcoin tercatat menembus USD11.300 atau sekitar Rp170 juta pada beberapa hari yang lalu. Itu berarti kenaikan lebih dari dua kali sejak awal tahun 2020. Sementara harga emas berada pada level USD70 atau Rp1 jutaan.
CEO Indodax Oscar Darmawan sependapat dengan analisa tersebut. Kedua generasi ini berusaha untuk mengamankan kekayaan dari resesi ekonomi secara global dengan membeli Bitcoin dan emas. Kedua aset investasi yang paling aman saat ini.
Dari hasil analisa JPMorgan menyimpulkan, kalangan milenial justru menghindari reksadana dan ekuitas sehingga mereka mengalihkan uangnya ke Bitcoin dan emas.
“Saya sependapat dengan analis JPMorgan tersebut. Baik kaum ‘generasi old’ dan ‘generasi zaman now’ mengalihkan investasinya ke Bitcoin dan emas. Saat masa pandemi ini, keduanya menunjukkan performa yang fantastis dibandingkan produk investasi lainnya yang melemah karena Covid-19,” kata Oscar Darmawan, Jakarta, Jumat (7/8/2020). ( Baca juga:Juragan Bitcoin Sebut Teknologi Blokchain Bukanlah Momok )
Menurutnya, fenomena itu juga terjadi di Indonesia. Investor Bitcoin umumnya diminati oleh investor yang masih muda atau dari kalangan milenial. Pembelian Bitcoin secara masif terjadi semenjak awal tahun 2020.
Tidak hanya investor muda, bahkan investor-investor tua di Indonesia juga tidak ingin ketinggalan dengan anak-anak milenial. Faktanya, investor tua di Indonesia juga sudah mulai membeli Bitcoin dan aset kripto untuk investasi. ( Baca juga:Kemendikbud Akhirnya Terbitkan Kurikulum Darurat Pandemi Covid-19 )
“Di Indonesia, orang tua sudah mulai berminat mengoleksi Bitcoin. Meski memang tidak sebanyak kalangan milenial. Banyak kalangan orang tua yang tidak ingin ketinggalan dengan anak muda dalam mengadopsi hal-hal yang baru,” jelasnya.
Oscar Darmawan mengatakan, emas dan Bitcoin memiliki sisi yang sama karena komoditas ini tidak mempan diterpa krisis global, seperti wabah COVID-19. Yang mempengaruhi harga kedunya hanyalah pasokan dan permintaan. ( Lihat juga:Dahsyat! Harga Emas Antam Cetak Rekor Sejarah Rp1.048.000 per Gram )
“Saat pandemi banyak orang yang beralih ke emas dan Bitcoin. Ini membuat permintaannya meningkat. Sehingga harga keduanya juga meningkat,” pungkasnya.
Harga bitcoin tercatat menembus USD11.300 atau sekitar Rp170 juta pada beberapa hari yang lalu. Itu berarti kenaikan lebih dari dua kali sejak awal tahun 2020. Sementara harga emas berada pada level USD70 atau Rp1 jutaan.
(uka)