Suku Bunga Rendah Tak Bahaya karena Inflasi Sukses Ditekan

Senin, 18 Desember 2017 - 11:44 WIB
Suku Bunga Rendah Tak Bahaya karena Inflasi Sukses Ditekan
Suku Bunga Rendah Tak Bahaya karena Inflasi Sukses Ditekan
A A A
JAKARTA - ICAEW Economic Advisor & Oxford Economics Lead Asia Economist Sian Fenner mengatakan, dengan tekanan inflasi yang berhasil diatasi, tidak dilihat adanya bahaya pengetatan moneter di waktu dekat.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tampaknya akan menetap pada kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yaitu 2,5% sampai 4,5% untuk 2018. (Baca Juga: Suku Bunga Rendah Tak Bahaya karena Inflasi Sukses Ditekan).

"Kami memperkirakan perdagangan yang lebih kuat akan mendukung pendapatan dan konsumsi rumah tangga. Kami prediksi belanja konsumen meningkat hingga 5% di 2017, diikuti dengan kenaikan ringan hingga 5,1% pada 2018," ujarnya di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Sisi positif lainnya, kata dia, yakni prospek cerah pada investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI). Pada awal tahun ini, peringkat kredit Indonesia ditingkatkan oleh Moody's dari positif menjadi stabil dan S&P dari BB+ menjadi BBB-.

"Perkembangan ini seharusnya dapat memacu arus masuk investasi, dengan pertumbuhan investasi yang sudah melonjak hingga 5,4% tahun ke tahun dari 4,8% pada kuartal pertama atau bangkit kembali di atas 5% untuk pertama kalinya dalam enam kuartal terakhir," terang dia.

Fenner menjelaskan, beragam paket kebijakan ekonomi telah diumumkan tahun lalu oleh pemerintah yang diharapkan dapat memulilhkan kepercayaan investor pada Indonesia dan mengangkat FDI lebih jauh yang terlihat sempat melemah pada 2015.

"Di sisi lain, terdapat tanda-tanda awal melambatnya momentum perdagangan, yang sejalan dengan menurunnya perdagangan dunia menuju 2018 karena permintaan impor oleh China," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4151 seconds (0.1#10.140)