Kian Banyak Warga China yang 'Tobat', Produsen Daging Babi Terbelit Utang Gila-gilaan

Selasa, 05 Desember 2023 - 08:54 WIB
loading...
A A A
Dan situasi ini menekan sejumlah produsen besar di industri senilai USD200 miliar (Rp3.100 triliun) per tahun, dengan 10 produsen teratas saja mencatat peningkatan utang bersih sebesar 13% pada akhir September tahun ini.

New Hope Liuhe, produsen daging babi terbesar ketiga di China dan terbesar kelima di dunia, menjual peternakannya tahun lalu dan mengatakan kepada investor pada bulan Juli bahwa mereka ingin menjual lebih banyak, sekaligus mendatangkan investor strategis ke unit unggas dan makanannya.

Perusahaan telah membuat "beberapa kemajuan", kata mereka kepada investor pada hari Jumat, namun tidak memberikan rincian. Ia juga mengatakan penerbitan saham swasta senilai 7,35 miliar yuan yang diumumkan pada 30 November akan membantu membayar kembali pinjaman dan mengekang utang.

Produsen besar Tech-Bank dan Fujian Aonong telah menjual sahamnya atau anak perusahaannya untuk mendapatkan uang tunai.Rasio utang terhadap ekuitas Aonong mencapai 8,26 pada kuartal ketiga menurut data LSEG.

Jiangxi Zhengbang Technology, yang menjadi produsen terbesar kedua di China, setelah melakukan ekspansi pesat, terpaksa melakukan restrukturisasi tahun lalu meskipun ada dukungan dari perusahaan yang dikelola pemerintah setempat.

Selain itu, dengan membengkaknya tingkat utang di perekonomian China, bank dan pemerintah daerah menjadi kurang bersedia atau tidak mampu memberikan dukungan.

“Selama dua tahun terakhir, bank bisa memberikan pinjaman dalam jumlah besar sehingga perusahaan-perusahaan ini berkembang sangat cepat,” kata seorang analis di sebuah perusahaan riset ekuitas.

Tapi sekarang, terutama mengingat tingginya tingkat utang perusahaan, analis mengatakan: "Sulit bagi mereka untuk meminjam uang dari bank."

Analis mengatakan pemain terbesar, Muyuan Foods Co--produsen berbiaya rendah dan salah satu dari sedikit produsen yang menghasilkan arus kas--dan perusahaan nomor dua Wens Foodstuff Group Co, telah mengurangi biaya secara signifikan dan mungkin berada pada posisi yang baik.

Namun tantangan semakin meningkat ketika China memproduksi daging babi dalam jumlah besar, yang sebagian merupakan warisan dari dorongan Beijing di masa lalu, yang mengkhawatirkan gejolak harga pangan dan mendesak perluasan besar-besaran ternak babi setelah wabah demam babi Afrika pada akhir tahun 2010-an menewaskan separuh babi di negara tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)