Diterpa Insentif Pajak Beli Rumah, Pengembang Properti Pede Menatap Tahun Politik

Selasa, 05 Desember 2023 - 15:42 WIB
loading...
Diterpa Insentif Pajak...
Kehadiran insentif di industri properti berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) di bawah harga Rp2 miliar dipercaya akan tetap menggairahkan industri pada masa tahun politik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kehadiran insentif di industri properti berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) di bawah harga Rp2 miliar dipercaya akan tetap menggairahkan industri pada masa tahun politik , atau Pileg dan Pilpres 2024.

"Dengan adanya kebijakan PPN DTP ini, saya pikir akan membantu industri properti pada momen politik ini," kata General Manager Skandinavia Apartment, Hene Putro pada Open House, Sabtu (2/12).



Karena itu, dirinya yakin penjualan akan tetap positif di tengah hiruk pikuk kegiatan pemilu. Skandinavia Apartment sendiri terus melakukan beragam inovasi guna menggairahkan penyerapan properti yang mereka tawarkan kepada konsumen. Salah satunya menggandeng IKEA.

World Happiness Report, sebuah survei tahunan yang dibuat oleh Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB, telah menobatkan Scandinavian sebagai masyarakat yang paling bahagia di dunia.



Mereka mengurutkan tingkat kebahagiaan dunia pada tahun 2018, di mana negara-negara Skandinavia seperti Finlandia, Denmark dan Swedia menempati peringkat teratas.

Predikat Negara paling bahagia di dunia ini dipengaruhi berbagai faktor. Di antaranya, sistem keamanan sosial, kesehatan, pendidikan, serta gaya dan filosofi hidup yang sering disebut sebagai kunci sukses dalam memperoleh kebahagiaan.

Filosofi hidup ala Scandinavia seperti Hygge dan Lagom banyak menarik perhatian dunia bahkan diikuti oleh negara lain seperti Inggris. Hygge berasal dari Denmark, kata ini dapat diterjemahkan sebagai meluangkan waktu dari kesibukan sehari-hari untuk berkumpul dengan orang-orang tersayang atau menikmati waktu sendiri dengan membaca buku disebelah perapian.

Hygge erat kaitannya dengan “ketenangan jiwa” dan merayakan kebahagiaan kecil dalam hidup. Sementara Lagom merupakan gaya hidup ala masyarakat Swedia, Lagom secara harafiah memiliki arti not too little, not too much atau sepadan dengan istilah “seimbang”, dapat dibilang merupakan kebalikan dari Hygge yang cenderung mengarah pada perilaku konsumtif.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2027 seconds (0.1#10.140)