Pemberdayaan Wanita dan Kesetaraan Gender Perkuat Aksi Mitigasi Perubahan Iklim

Sabtu, 09 Desember 2023 - 12:28 WIB
loading...
Pemberdayaan Wanita dan Kesetaraan Gender Perkuat Aksi Mitigasi Perubahan Iklim
Pemberdayaan wanita dan kesetaraan gender menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berdampak pada perlindungan hutan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemberdayaan wanita dan kesetaraan gender menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berdampak pada perlindungan hutan, sekaligus kontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca untuk pencegahan perubahan iklim .

Demikian terungkap dalam diskusi bertajuk Unlocking Women's Potential at The Grassroots Level: Promoting gender Equality and Social Equity in Forest Protection yang digelar di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (6/12/2023).



Chief Sustainability Officer APP Group, Elim Sritaba mengungkapkan, pihaknya memiliki program pemberdayaan masyarakat di sekitar areal konsesi yang disebut Desa Makmur Peduli Api (DMPA). "Ini bukan program hibah, melainkan program pemberdayaan dengan pendekatan yang inklusif yang diharapkan bisa membawa masyarakat ke level selanjutnya dalam upaya perlindungan hutan," kata Elim.

Dia melanjutkan, program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan selalu mengedepankan kesetaraan gender. Elim juga yakin pemberdayaan wanita yang dilaksanakan APP Group bisa memberi inspirasi lebih luas karena kegiatan yang berdampak pada perlindungan hutan tetap bisa dilaksanakan oleh kaum perempuan tanpa meninggalkan perannya dalam keluarga.

Menurut Elim, pemberdayaan wanita bukanlah hal yang mudah. Salah satu tantangannya adalah kaum wanita umumnya kurang percaya diri. Untuk itu APP Group menggandeng salah satu organisasi yaitu Yayasan Dr Sjahrir untuk membantu melakukan edukasi sekaligus menjalankan program inkubasi bisnis.



Pelatihan yang diberikan mulai dari produksi bahan baku hingga olahan beragam komoditas. Pelatihan juga mencakup peningkatan keterampilan untuk pemasaran. Saat ini program DMPA telah mencakup 421 desa dengan melibatkan lebih dari 80.000 orang.

Menurut Elim, sebanyak 86 kelompok wanita menjadi bagian dari program DMPA. "Kelompok wanita menjadi menonjol dalam menampilkan performa yang lebih baik, memiliki komitmen, dan memiliki kapasitas untuk mendukung kesejahteraannya," kata Elim.

APP Group menggunakan model Social Return on Investment (SROI) untuk mengukur kinerja kelompok binaan DMPA. SROI diukur dengan dasar dampak dari investasi dengan memperhitungkan kesetaraan gender, pengurangan degradasi lingkungan, perbaikan kesejahteraan, dan usaha berkelanjutan. Hasilnya, kelompok-kelompok wanita dalam program DMPA memperoleh skor SROI rata-rata di atas index yang baik bahkan melampaui.

"Kami berharap program-program pemberdayaan perempuan yang telah dan sedang dijalankan ini dapat memberi manfaat bagi unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga, maupun lingkungan dimana kami beroperasi. Kami juga terus melakukan berbagai inisiatif dan mengidentifikasi peluang program-program pemberdayaan perempuan lainnya dengan membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak,” tutup Elim.

Sustainability Director for Indonesia and PNG, Coca Cola Euro Pacific Partners Lucia Karina juga memaparkan bagaimana pihaknya mendorong pemberdayaan wanita dan kesetaraan gender.

Menurut Lucia salah satu program yang dilaksanakan adalah pengembangan bank sampah. Saat ini telah ada 60 bank sampah binaan di Sumatera, Jawa, dan Bali, yang melayani lebih dari 3.000 nasabah. "Kami mendorong pengembangan usaha mikro yang juga mendukung upaya untuk mencapai Net Zero Emissions," katanya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Nining I Soesilo menyatakan salah satu sumber pembiayaan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pemberdayaan perempuan adalah Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan).

Sampai November 2023, Pembiayaan UMi telah menjangkau lebih dari 9 juta debitur. "96% debitur adalah kaum perempuan," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)