Kostratani Fatuleu Optimalkan Lahan Kosong untuk Bercocok Tanam
loading...
A
A
A
KUPANG - Kostratani Fatuleu bersama Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Kelompok Pejabat Fungsional Pertanian dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melakukan penanaman jagung di Civic Center yang berlokasi di Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang akhir minggu lalu. Penanaman jagung yang dilakukan pada lahan seluas 1 Ha ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada di lingkup Pemerintah Daerah sesuai dengan arahan dari Menteri Pertanian SYL untuk sebisa mungkin memanfaatkan lahan demi optimalisasi hasil pertanian.
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung program Bupati Kupang, yaitu Revolusi 5P (Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan Kelautan dan Pariwisata). Hal ini mengingat lahan kosong yang ada masih sangat luas sehingga perlu dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman hortikultura.
(Baca Juga: Percepatan Tanam Mulai Dilakukan Oleh Petani dan Penyuluh Kostratani Musi Rawa )
Tidak hanya jagung yang akan ditanam, berbagai tanaman sayuran dan tanaman pangan lainnya pun akan mengisi lahan tersebut. Penanaman akan dilakukan secara bertahap agar lebih terkontrol dan tertata dengan rapih sehingga dapat menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berpesan agar jangan sampai ada lahan yang mengganggur di daerah. Beliau juga meminta agar semua daerah dapat menanami lahannya untuk meningkatkan produksi dan menjamin ketersediaan pangan secara nasional.
“Kami dorong percepatan tanam di semua daerah. Kami minta daerah agar tidak membiarkan lahan menganggur, harus tertanami semua. Kami siap bantu, ini untuk memperkuat ketersediaan pangan,” kata SYL.
Sementara secara terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani dalam memanfaatkan lahan pekarangan.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Termasuk dalam memanfaatkan lahan pekarangan, edukasi petani agar memanfaatkan lahan pekarangan, bahkan petani diedukasi agar bisa memproduksi sendiri sarana produksinya, seperti pupuk organik dari limbah rumah tangga," ungkap Dedi.
(Baca Juga: Model BPP Kostratani Jadi Harapan Kerek Produksi dan Kesejahteraan Petani )
Sejalan dengan hal tersebut, Unu Mikhael selaku Koordinator BPP Fatuleu menekankan, siap mendukung program dari Kementerian Pertanian salah satunya ada Kostratani yang menjadi motor penggerak kebangkitan penyuluh dalam pendampingan terhadap petani dalam kegiatan pertanian. Ia berharap agar kegiatan penanaman hortikultura ini dapat terus dilakukan.
“Lahan yang ada di kompleks perkantoran Kabupaten Kupang terbilang cukup besar dan sumber airpun ada seperti sumur bor dan embung. Sehingga betul-betul harus dimanfaatkan dengan baik, bukan hanya lahan yang ada di kompleks perkantoran saja yang ditanami. Namun juga lahan-lahan lain termasuk pekarangan rumah bahkan lahan yang dekat dengan sumber air harus ditanami berbagai komoditi pangan, kita tidak boleh membiarkan lahan yang kita miliki kosong,” pungkasnya.
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung program Bupati Kupang, yaitu Revolusi 5P (Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan Kelautan dan Pariwisata). Hal ini mengingat lahan kosong yang ada masih sangat luas sehingga perlu dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman hortikultura.
(Baca Juga: Percepatan Tanam Mulai Dilakukan Oleh Petani dan Penyuluh Kostratani Musi Rawa )
Tidak hanya jagung yang akan ditanam, berbagai tanaman sayuran dan tanaman pangan lainnya pun akan mengisi lahan tersebut. Penanaman akan dilakukan secara bertahap agar lebih terkontrol dan tertata dengan rapih sehingga dapat menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berpesan agar jangan sampai ada lahan yang mengganggur di daerah. Beliau juga meminta agar semua daerah dapat menanami lahannya untuk meningkatkan produksi dan menjamin ketersediaan pangan secara nasional.
“Kami dorong percepatan tanam di semua daerah. Kami minta daerah agar tidak membiarkan lahan menganggur, harus tertanami semua. Kami siap bantu, ini untuk memperkuat ketersediaan pangan,” kata SYL.
Sementara secara terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani dalam memanfaatkan lahan pekarangan.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Termasuk dalam memanfaatkan lahan pekarangan, edukasi petani agar memanfaatkan lahan pekarangan, bahkan petani diedukasi agar bisa memproduksi sendiri sarana produksinya, seperti pupuk organik dari limbah rumah tangga," ungkap Dedi.
(Baca Juga: Model BPP Kostratani Jadi Harapan Kerek Produksi dan Kesejahteraan Petani )
Sejalan dengan hal tersebut, Unu Mikhael selaku Koordinator BPP Fatuleu menekankan, siap mendukung program dari Kementerian Pertanian salah satunya ada Kostratani yang menjadi motor penggerak kebangkitan penyuluh dalam pendampingan terhadap petani dalam kegiatan pertanian. Ia berharap agar kegiatan penanaman hortikultura ini dapat terus dilakukan.
“Lahan yang ada di kompleks perkantoran Kabupaten Kupang terbilang cukup besar dan sumber airpun ada seperti sumur bor dan embung. Sehingga betul-betul harus dimanfaatkan dengan baik, bukan hanya lahan yang ada di kompleks perkantoran saja yang ditanami. Namun juga lahan-lahan lain termasuk pekarangan rumah bahkan lahan yang dekat dengan sumber air harus ditanami berbagai komoditi pangan, kita tidak boleh membiarkan lahan yang kita miliki kosong,” pungkasnya.
(akr)