Mau Wisata Alam Saat Libur Nataru? Waspada Cuaca Ekstrem

Jum'at, 15 Desember 2023 - 16:14 WIB
loading...
Mau Wisata Alam Saat Libur Nataru? Waspada Cuaca Ekstrem
Libur Nataru perlu waspada potensi rawan bencana alam. FOTO/MyTrip 123
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Hedy Rahadian mengatakan masuknya musim hujan yang berdampingan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 membuat potensi kerawanan bencana alam terutama longsor dan banjir.

Hedy menjelaskan saat ini pihaknya sudah membentuk tim tanggap darurat bencana yang disebar di beberapa titik yang dinilai rawan bencana tanah longsor, baik di Pulau Jawa maupun di Pulau Sumatera. Menurutnya kerawanan longsor banyak terjadi di wilayah-wilayah perbukitan saat masuk musim penghujan.

"Libur Nataru ini ada pada musim penghujan, jadi kami sampaikan agar para pemudik untuk berhati-hati, kami dari PUPR sudah menyiapkan tim tanggap bencana, terutama bencana yang berkaitan longsor dan banjir," ujar Hedy dalam konferensi pers persiapan nataru secara virtual, Jumat (15/12/2023).



Terkait kerawanan tanah longsor, Hedy menyebut daerah perbukitan menjadi tempat yang paling rawan ketika volume curah hujan sedang meningkat. Seperti daerah puncak Bogor, Pelabuhan Ratu untuk sisi selatan Jawa. Kemudian di Jawa Tengah kerawanan bencana longsor bisa terjadi di wilayah Dieng. Sedangkan di Pulau Sumatera sendiri yang mempunyai potensi kerawanan tanah longsor terutama di wilayah Bukit Tinggi.

"Jalur selatan ada beberapa titik yang rawan longsor, misalnya pelabuhan ratu, itu ada beberapa titik yang berbukit-bukit itu rawan longsor. Sumatera sekitar bukit tinggi itu rawan longsor," sambungnya

Namun, Hedy menjelaskan saat ini pihaknya sudah menyiapkan Disaster Relief Unit (DRU) atau Unit Pemulihan Bencana yang ditempatkan di seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN). Sehingga, diharapkan bisa cepat tanggap dalam menangani bencana alam.

"Jalan nasional kita siapkan apa yang kita sebut DRU, ini kita siapkan terutama di daerah yang rawan longsor, misal daerah sekitar puncak, bagian tengah pulau Jawa seperti jasa Tengah seperti Dieng, itu kita siapkan," lanjutnya.



Sedangkan untuk potensi bencana alam di ruas jalan tol, terutama yang berkaitan banjr, Hedy menyebut setiap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sudah diwajibkan untuk masing-masing memiliki tim penanganan bencana. Meskipun menurutnya risiko bencana di dalam jalan tol relatif lebih rendah.

"Karena tingkat safety lebih tinggi secara teknis, setiap BUJT mereka sudah ada atau menyiapkan tim untuk menghadapi kondisi darurat maupun menghadapi bencana alam seperti banjir dan longsor," pungkas Hedy.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)