Stok BBM Menipis, Warga Karimunjawa Berharap Percepat Pengiriman

Selasa, 30 Januari 2018 - 20:31 WIB
Stok BBM Menipis, Warga Karimunjawa Berharap Percepat Pengiriman
Stok BBM Menipis, Warga Karimunjawa Berharap Percepat Pengiriman
A A A
SEMARANG - Sejak sepekan terakhir, warga di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengalami kekurangan bahan bakar minyak (BBM). Stok Pertalite dan Solar untuk kendaraan darat di SPBU Karimunjawa benar-benar kosong.

Sekretaris Camat Karimunjawa, Nor Soleh, mengatakan saat ini, stok BBM yang masih tersisa hanya di penjual eceran. "Itu pun tidak banyak dan stok yang ada hanya di masing-masing tangki kendaraan warga," ujarnya, Selasa (30/1/2018).

Cerita Soleh, berdasarkan informasi dari pengelola SPBU, pengiriman BBM terakhir yang diterima adalah pada 18 Januari lalu. Dan hingga sekarang belum ada pengiriman BBM lagi. Stok tersebut diperkirakan habis pada Selasa hari ini.

Soleh mengatakan, warga pun sudah mulai resah dengan kondisi krisis BBM yang terjadi. Karena kondisi ini akan mengganggu aktivitas nelayan dan juga dalam menunjang objek wisata di Karimunjawa yang membutuhkan BBM. "Warga khawatir jika dalam beberapa hari ke depan belum ada pasokan, bisa mengganggu aktivitas warga," imbuhnya.

Pjs Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Semarang, Muslim Dharmawan mengatakan, terhentinya pasokan BBM ke Karimunjawa dikarenakan kapal pengangkut BBM milik Pertamina tidak dapat mengirim BBM akibat cuaca buruk disertai gelombang tinggi hingga 2,5 meter.

"Sebenarnya kapal Pertamina pengangkut BBM ke Karimunjawa sudah siap dari beberpa waktu lalu untuk mengirimkan BBM jenis Pertalite, Bio Solar dan Dexlite. Namun, kapal dengan muatan BBM masing-masing 25 kiloliter (KL) belum mendapatkan izin dari otoritas pelabuhan," katanya, Selasa (30/1).

Dia menjelaskan, keterlambatan pengiriman BBM ke Karimunjawa murni karena faktor cuaca dan bukan karena masalah stok BBM atau karena Pertamina tidak siap memasok BBM.

Muslim menyebutkan, berdasarkan surat dari BMKG, kondisi cuaca buruk dengan gelombang tinggi masih akan terjadi sampai 31 Januari. "Kami masih menunggu kondisi cuaca, jika izin berlayar dikeluarkan maka kami akan langsung melakukan pengiriman," imbuhnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2228 seconds (0.1#10.140)