Bos Blibli Akui Barang Dagangannya Mayoritas Produk Impor

Jum'at, 02 Februari 2018 - 14:13 WIB
Bos Blibli Akui Barang...
Bos Blibli Akui Barang Dagangannya Mayoritas Produk Impor
A A A
JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto tidak menampik bahwa barang-barang yang dijual di lamannya didominasi oleh produk impor. Sementara, jumlah produk yang berasal dari produsen lokal sangat sedikit.

Dia menuturkan, saat ini pihaknya menjual setidaknya 25 juta macam produk. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 50 ribu hingga 100 ribu produk yang berasal dari produsen lokal.

"Dari 2,5 juta (produk), local produsen itu hanya 50-100 ribu, masih kecil. Memang dilihat banyak tapi masih kecil," katanya dalam acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Kendati demikian, dia memastikan bahwa pihaknya berusaha berkontribusi untuk menggerakkan produsen lokal khususnya usaha kecil menengah (UKM) agar produk yang mereka hasilkan bisa dijual di marketplace-nya tersebut.

"Jadi, kami banyak sekali melakukan rekrutmen, banyak ke daerah untuk ngajarin gimana UKM bisa online. Kami sampai membuat perlombaan, dan mengajak lokal produsen agar bisa berkompetisi," tuturnya,

Menurutnya, permasalahan utama UKM tersebut adalah permodalan dan bahan baku. Jika produknya sudah mulai meroket penjualannya, maka mereka butuh bahan baku yang sangat banyak termasuk mengenai konsistensi kualitas produknya tersebut.

"Karena, mereka kan dari rumah ya. Kalau 100 pesanan masih oke, kalau sudah 1.000 ini yang sulit. Mau nambah karyawan itu bingung bayarnya," ujar Kusumo.

Permasalahan lain yang dihadapi UKM yaitu mengenai pengemasan barang (packaging). Terkadang, banyak UKM yang menganggap bahwa pengemasan hanya buang-uang ongkos.

"Banyak mindset dari UKM kalau packaging itu hanya cost. Kalau lihat di bandara, di mall itu kelihatannya bagus, tapi belum tentu barangnya enak. Nah, itu bagaimana stakeholder memberi pengertian bahwa packaging itu sesuatu yang menarik," ujar dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6661 seconds (0.1#10.140)