BPS Ingatkan Pertumbuhan Ekonomi Tak Hanya Dialami Indonesia
Senin, 05 Februari 2018 - 13:42 WIB
BPS Ingatkan Pertumbuhan Ekonomi Tak Hanya Dialami Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 yang tumbuh 5,07% dan kuartal IV/2017 tumbuh 5,19%. Namun, BPS juga mengingatkan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya terjadi di Indonesia.
(Baca Juga: Tertinggi sejak 2014, Ekonomi RI Tumbuh 5,07% Sepanjang 2017)
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perkembangan perekonomian global pada kuartal IV/2017 juga mengalami peningkatan. Misalnya, di beberapa mitra dagang Indonesia seperti China yang tumbuh 6,8%, Amerika Serikat (AS) dari 2,3% menjadi 2,5% dan Jepang dari 1,5% menjadi 2%.
"Momentum ekonomi global mengalami peningkatan di triwulan IV di beberapa mitra dagang Indonesia di Tiongkok tetap 6,8%. Ini penting karena pangsa pasar ekspor Indonesia ke Tiongkok. Amerika 2,3% menjadi 2,5%. Jepang dari 1,5% menjadi 2% dan pangsa pasar ekspor 10,84%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Kendati demikian, lanjut dia, Indonesia ke depannya diprediksi akan terus mengalami peningkatan dalam hal pertumbuhan ekonomi. Hal ini melihat, inflasi selama 2017 yang cukup terkendali di angka 3,61%, dan realisasi belanja pemerintah juga mengalami peningkatan.
"Belanja pemerintah mengalami peningkatan terjadi baik untuk belanja pemerintah pusat maupun transfer ke daerah. Realisasi dipicu oleh belanja barang, modal, dan pegawai," imbuh dia.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan, pertumbuhan ekspor Indonesia pada 2017 juga tinggi yaitu mencapai 16,27%. Hal ini tentu dapat menjadi salah satu pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
"Pertumbuhan ekspor tahun 2017 itu 16,27%. Cukup besar dibanding negara tetangga," ucap Kecuk.
(Baca Juga: Tertinggi sejak 2014, Ekonomi RI Tumbuh 5,07% Sepanjang 2017)
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perkembangan perekonomian global pada kuartal IV/2017 juga mengalami peningkatan. Misalnya, di beberapa mitra dagang Indonesia seperti China yang tumbuh 6,8%, Amerika Serikat (AS) dari 2,3% menjadi 2,5% dan Jepang dari 1,5% menjadi 2%.
"Momentum ekonomi global mengalami peningkatan di triwulan IV di beberapa mitra dagang Indonesia di Tiongkok tetap 6,8%. Ini penting karena pangsa pasar ekspor Indonesia ke Tiongkok. Amerika 2,3% menjadi 2,5%. Jepang dari 1,5% menjadi 2% dan pangsa pasar ekspor 10,84%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Kendati demikian, lanjut dia, Indonesia ke depannya diprediksi akan terus mengalami peningkatan dalam hal pertumbuhan ekonomi. Hal ini melihat, inflasi selama 2017 yang cukup terkendali di angka 3,61%, dan realisasi belanja pemerintah juga mengalami peningkatan.
"Belanja pemerintah mengalami peningkatan terjadi baik untuk belanja pemerintah pusat maupun transfer ke daerah. Realisasi dipicu oleh belanja barang, modal, dan pegawai," imbuh dia.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan, pertumbuhan ekspor Indonesia pada 2017 juga tinggi yaitu mencapai 16,27%. Hal ini tentu dapat menjadi salah satu pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
"Pertumbuhan ekspor tahun 2017 itu 16,27%. Cukup besar dibanding negara tetangga," ucap Kecuk.
(izz)
