Houthi Serang Kapal Asing di Laut Merah, IKEA Kena Imbasnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - IKEA memperingatkan ada penundaan pasokan untuk beberapa produk sebagai akibat dari serangan pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal di laut merah yang menuju ke Terusan Suez. Houthi telah meningkatkan serangan mereka sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.
Pemberontak yang didukung Iran menggunakan pesawat tak berawak atau drone dan roket untuk menyerang kapal-kapal milik asing yang mengangkut barang melalui selat Bab al-Mandab. Kondisi itu memaksa beberapa perusahaan mengubah rute kargo, untuk menghindari serangan.
Raksasa peritel asal Swedia yang menjual perabotan rumah tangga serta furnitur kantor itu, mengatakan sedang mencari opsi lain untuk memastikan produknya tersedia bagi pelanggan.
"Situasi di Terusan Suez mengakibatkan penundaan dan dapat menyebabkan kendala ketersediaan untuk produk IKEA tertentu," ungkap seorang juru bicara IKEA seperti dilansir BBC.
Peritel furnitur itu mengaku, sedang berdialog dengan penyedia pengirimannya untuk memastikan bahwa semuanya dapat dilakukan dengan aman.
Perusahaan riset rantai pasokan Project 44 mengatakan, menghindari Terusan Suez akan menunda 7-10 hari untuk rute pengiriman, dan barang-barang bisa mulai hilang dari rak-rak penjual pada Februari.
Sementara itu Direktur Makanan dan Keberlanjutan BRC, Andrew Opie mengatakan kepada BBC, bahwa krisis saat ini tidak akan berpengaruh pada musim liburan karena produk-produk tersebut sudah ada di Inggris. Akan tetapi Ia memperingatkan, dampaknya untuk jangka panjang.
"Beberapa barang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dikirim, karena mereka dialihkan melalui rute yang lebih panjang," ucapnya.
Selain penundaan produk, perjalanan yang lebih lama pada akhirnya bakal meningkatkan biaya pengiriman yang dapat berdampak pada harga-harga produk. Analis pengiriman Xeneta memperkirakan setiap perjalanan antara Asia dan Eropa Utara dapat menelan biaya tambahan USD1 juta.
"Ini adalah biaya yang pada akhirnya akan diteruskan ke konsumen yang membeli barang," kata Peter Sand, kepala analis di Xeneta kepada Reuters.
Ada beberapa brand lain yang juga memantau situasi terkini di laut merah hingga terusan Suez, untuk melihat kemungkinan dampak yang bisa terjadi pada rantai pasokan mereka.
Salah satu contohnya adalah, Electrolux yang telah membentuk gugus tugas dengan operator mereka untuk melihat sejumlah langkah termasuk "perutean ulang, mengidentifikasi pengiriman ekstra dan menemukan rute alternatif, jika diperlukan".
Mereka berharap setiap efek pada pengiriman akan dibatasi. Perusahaan susu, Danone mengaku sudah membahas hal ini dengan para pemasok dan mitra untuk memantau situasi dengan cermat.
Serangan Houthi di sekitar laut merah telah menyebabkan Amerika Serikat atau AS meluncurkan operasi angkatan laut internasional untuk melindungi kapal-kapal di rute Laut Merah. Mereka yang termasuk di dalamnya yakni Inggris, Kanada, Prancis, Bahrain, Norwegia dan Spanyol telah bergabung.
Perusahaan pelayaran menyambut baik rencana tersebut, tetapi belum dapat menentukan kapan situasi bakal aman untuk melanjutkan menggunakan terusan Suez – yang bisa berarti gangguan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu.
Pemberontak yang didukung Iran menggunakan pesawat tak berawak atau drone dan roket untuk menyerang kapal-kapal milik asing yang mengangkut barang melalui selat Bab al-Mandab. Kondisi itu memaksa beberapa perusahaan mengubah rute kargo, untuk menghindari serangan.
Raksasa peritel asal Swedia yang menjual perabotan rumah tangga serta furnitur kantor itu, mengatakan sedang mencari opsi lain untuk memastikan produknya tersedia bagi pelanggan.
"Situasi di Terusan Suez mengakibatkan penundaan dan dapat menyebabkan kendala ketersediaan untuk produk IKEA tertentu," ungkap seorang juru bicara IKEA seperti dilansir BBC.
Peritel furnitur itu mengaku, sedang berdialog dengan penyedia pengirimannya untuk memastikan bahwa semuanya dapat dilakukan dengan aman.
Perusahaan riset rantai pasokan Project 44 mengatakan, menghindari Terusan Suez akan menunda 7-10 hari untuk rute pengiriman, dan barang-barang bisa mulai hilang dari rak-rak penjual pada Februari.
Sementara itu Direktur Makanan dan Keberlanjutan BRC, Andrew Opie mengatakan kepada BBC, bahwa krisis saat ini tidak akan berpengaruh pada musim liburan karena produk-produk tersebut sudah ada di Inggris. Akan tetapi Ia memperingatkan, dampaknya untuk jangka panjang.
"Beberapa barang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dikirim, karena mereka dialihkan melalui rute yang lebih panjang," ucapnya.
Selain penundaan produk, perjalanan yang lebih lama pada akhirnya bakal meningkatkan biaya pengiriman yang dapat berdampak pada harga-harga produk. Analis pengiriman Xeneta memperkirakan setiap perjalanan antara Asia dan Eropa Utara dapat menelan biaya tambahan USD1 juta.
"Ini adalah biaya yang pada akhirnya akan diteruskan ke konsumen yang membeli barang," kata Peter Sand, kepala analis di Xeneta kepada Reuters.
Ada beberapa brand lain yang juga memantau situasi terkini di laut merah hingga terusan Suez, untuk melihat kemungkinan dampak yang bisa terjadi pada rantai pasokan mereka.
Salah satu contohnya adalah, Electrolux yang telah membentuk gugus tugas dengan operator mereka untuk melihat sejumlah langkah termasuk "perutean ulang, mengidentifikasi pengiriman ekstra dan menemukan rute alternatif, jika diperlukan".
Mereka berharap setiap efek pada pengiriman akan dibatasi. Perusahaan susu, Danone mengaku sudah membahas hal ini dengan para pemasok dan mitra untuk memantau situasi dengan cermat.
Serangan Houthi di sekitar laut merah telah menyebabkan Amerika Serikat atau AS meluncurkan operasi angkatan laut internasional untuk melindungi kapal-kapal di rute Laut Merah. Mereka yang termasuk di dalamnya yakni Inggris, Kanada, Prancis, Bahrain, Norwegia dan Spanyol telah bergabung.
Perusahaan pelayaran menyambut baik rencana tersebut, tetapi belum dapat menentukan kapan situasi bakal aman untuk melanjutkan menggunakan terusan Suez – yang bisa berarti gangguan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu.
(akr)