Pelindo Ikut Membangun Kalimantan Barat melalui Terminal Kijing
loading...
A
A
A
“Semua itu untuk menciptakan well connected ecosystem guna menstimulasi pertumbuhan hinterland di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” kata Arif. Hasil akhir yang hendak dituju adalah penurunan biaya logistik nasional yang kini masih di posisi 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2022. Angka ini sudah lebih rendah dibandingkan 23,8 persen pada 2018. Pemerintah menargetkan biaya logistik di angka delapan persen pada 2045.
Saat ini, Terminal Kijing dikelola PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Multipurpose, anak usaha PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) –anak perusahaan PT Pelindo (Persero). Terminal Kijing pada tahap inisial memiliki dermaga dengan panjang satu kilometer dengan kapasitas peti kemas 500 ribu TEUs per tahun, dan terminal multipurpose sebesar 500 ribu ton per tahun.
Pembangunan Terminal Kijing sendiri dibagi dalam tiga tahap. Jika seluruh pembangunannya selesai, Terminal Kijing setiap tahunnya akan mampu melayani 1,95 juta TEUs peti kemas, 12,18 juta ton curah cair, 15 juta ton curah kering, serta 1 juta ton muatan multipurpose.
Lihat Juga: Kisah Kerajaan Pajajaran yang Miliki Pendapatan Tinggi Hasil Sumbangsih 6 Pelabuhan Besar
Saat ini, Terminal Kijing dikelola PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Multipurpose, anak usaha PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) –anak perusahaan PT Pelindo (Persero). Terminal Kijing pada tahap inisial memiliki dermaga dengan panjang satu kilometer dengan kapasitas peti kemas 500 ribu TEUs per tahun, dan terminal multipurpose sebesar 500 ribu ton per tahun.
Pembangunan Terminal Kijing sendiri dibagi dalam tiga tahap. Jika seluruh pembangunannya selesai, Terminal Kijing setiap tahunnya akan mampu melayani 1,95 juta TEUs peti kemas, 12,18 juta ton curah cair, 15 juta ton curah kering, serta 1 juta ton muatan multipurpose.
Lihat Juga: Kisah Kerajaan Pajajaran yang Miliki Pendapatan Tinggi Hasil Sumbangsih 6 Pelabuhan Besar
(akr)