Rupiah Menguat Karena Dolar AS Terpukul Perang Dagang

Senin, 26 Maret 2018 - 10:36 WIB
Rupiah Menguat Karena Dolar AS Terpukul Perang Dagang
Rupiah Menguat Karena Dolar AS Terpukul Perang Dagang
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat di pasar spot pada perdagangan Senin (26/3/2018). Indeks Bloomberg mencatat rupiah dibuka menguat 2 poin atau 0,01% menjadi Rp13.780 per USD, dibanding penutupan Jumat di Rp13.782 per USD.

Posisi rupiah semakin menguat 16 poin atau 0,12% menjadi Rp13.766 per USD pada pukul 10.00 WIB. Hal sama juga terpantau di data Yahoo Finance, di mana rupiah pada pagi ini berotot 8 poin atau 0,06% menjadi Rp13.770 per USD, berbanding Jumat lalu di Rp13.778.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mata uang NKRI pada Senin ini, terapresiasi 4 poin menjadi Rp13.776 per USD, dibanding posisi Jumat di Rp13.780 per USD.

Rupiah mengambil untung dari perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, yang memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global. Melansir dari Reuters, Senin (26/3), pasar global terguncang setelah Presiden AS Donald Trump menabuh genderang perang dagang dengan China, dengan memberlakukan tarif masuk barang-barang China hingga USD60 miliar.

Indeks USD yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama, bertahan di level 89,453, hampir sama dengan level terendah satu bulan terakhir di level 89,356.

Alhasil, dolar merosot ke posisi terendah sejak 16 bulan terhadap yen Jepang pada Senin ini, diperdagangkan pada 104,835 yen, posisi terlemah sejak November 2016. Dolar telah merosot 1,2% terhadap yen, karena imbas perang dagang.

Franc Swiss menguat menjadi 0,9467 per USD, setelah menguat 0,55% terhadap greenback pada pekan lalu. Euro naik menjadi USD1,2364 per EUR. Ahli strategi mata uang di Daiwa Securities, Yukio Ishizkuki mengatakan, kekhawatiran perang dagang AS dan China telah merisaukan perdagangan saat ini. Sehingga investor melompat dengan membeli yen dan franc Swiss sebagai aset safe haven.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4828 seconds (0.1#10.140)