Cari Wirausaha Baru, Menteri Arifin Ajak Milenial Tekuni Bisnis EBT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pergeseran pola konsumsi energi dan keterbatasan energi fosil mendorong Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mencari bibit-bibit wirausaha baru di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).
Salah satu yang potensial digarap adalah biomassa lantaran bahan baku yang mudah didapatkan, yakni limbah tanaman atau tumbuhan. Apalagi industri pendukungnya sudah bisa diproduksi dalam negeri. (Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Ledakan dan Kebakaran Pabrik Bioetanol )
"Saya mengajak adik-adik sebagai generasi andalan kita di masa depan bagaimana memanfaatkan sumber-sumber yang ada di negara kita untuk menghasilkan energi yang terbarukan dan bisa menciptakan entrepreneur baru," kata Arifin, Selasa (11/8/2020).
Biomassa sendiri tengah diimplementasikan melalui teknologi co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Bahan baku campuran co-firing diambil dari sampah yang dilakukan pengolahan menjadi pellet sampah, pellet kayu maupun wood chip. (Baca juga: Microlibrary Kota Semarang Raih Penghargaan Internasional )
Dalam paparannya, Arifin juga berharap para generasi mudah dapat memanfaatkan potensi tanaman setempat, seperti pembuatan bioetanol dari tanaman aren, sagu dan sebagainya, melakukan pendampingan bagi masyarakat dalam pengembangan EBT, menciptakan inovasi baru hingga mengembangkan start-up untuk aplikasi penghematan energi.
Saat ini, Kementerian ESDM telah melakukan berbagai program untuk melibatkan secara aktif generasi milenial di sektor EBT. Pertama, kampanye energi melalui lomba ide dan inovasi energi #EnergyChallenge2020, lomba menulis energi hingga lomba foto energi. Kompetisi ini didasari atas pentingnya menyuarakan energi baru terbarukan dalam kehidupan sehari-hari. (Baca juga: Yuk, Intip Foto-foto Teaser Pertama BTS untuk Single Dynamite
Kedua, relawan biogas. Program ini merupakan bagian dari penjaringan dan pembekalan terhadap anak muda yang ingin terjun langsung ke masyarakat/peternak potensial untuk membangun dan merawat biogas. Mereka akan belajar secara langsung bagaimana mengawal pembangunan biogas di lapangan. Kegiatan ini diprioritaskan bagi anak muda yang berdomisili di wilayah setempat.
Ketiga, relawan surya. Hampir serupa dengan program sebelumnya, kegiatan ini difokuskan untuk mengawal pembangunan, mempelajari pemasangan hingga pemasangan pembangkit listrik tenaga surya.
Salah satu yang potensial digarap adalah biomassa lantaran bahan baku yang mudah didapatkan, yakni limbah tanaman atau tumbuhan. Apalagi industri pendukungnya sudah bisa diproduksi dalam negeri. (Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Ledakan dan Kebakaran Pabrik Bioetanol )
"Saya mengajak adik-adik sebagai generasi andalan kita di masa depan bagaimana memanfaatkan sumber-sumber yang ada di negara kita untuk menghasilkan energi yang terbarukan dan bisa menciptakan entrepreneur baru," kata Arifin, Selasa (11/8/2020).
Biomassa sendiri tengah diimplementasikan melalui teknologi co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Bahan baku campuran co-firing diambil dari sampah yang dilakukan pengolahan menjadi pellet sampah, pellet kayu maupun wood chip. (Baca juga: Microlibrary Kota Semarang Raih Penghargaan Internasional )
Dalam paparannya, Arifin juga berharap para generasi mudah dapat memanfaatkan potensi tanaman setempat, seperti pembuatan bioetanol dari tanaman aren, sagu dan sebagainya, melakukan pendampingan bagi masyarakat dalam pengembangan EBT, menciptakan inovasi baru hingga mengembangkan start-up untuk aplikasi penghematan energi.
Saat ini, Kementerian ESDM telah melakukan berbagai program untuk melibatkan secara aktif generasi milenial di sektor EBT. Pertama, kampanye energi melalui lomba ide dan inovasi energi #EnergyChallenge2020, lomba menulis energi hingga lomba foto energi. Kompetisi ini didasari atas pentingnya menyuarakan energi baru terbarukan dalam kehidupan sehari-hari. (Baca juga: Yuk, Intip Foto-foto Teaser Pertama BTS untuk Single Dynamite
Kedua, relawan biogas. Program ini merupakan bagian dari penjaringan dan pembekalan terhadap anak muda yang ingin terjun langsung ke masyarakat/peternak potensial untuk membangun dan merawat biogas. Mereka akan belajar secara langsung bagaimana mengawal pembangunan biogas di lapangan. Kegiatan ini diprioritaskan bagi anak muda yang berdomisili di wilayah setempat.
Ketiga, relawan surya. Hampir serupa dengan program sebelumnya, kegiatan ini difokuskan untuk mengawal pembangunan, mempelajari pemasangan hingga pemasangan pembangkit listrik tenaga surya.
(ind)