Menteri Erick: Pengujian Vaksin Jadi Tahapan Penting

Selasa, 11 Agustus 2020 - 14:16 WIB
loading...
Menteri Erick: Pengujian Vaksin Jadi Tahapan Penting
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa pengujian vaksin Covid-19 saat ini menjadi tahapan yang penting untuk mengatasi pandemi virus corona di Indonesia. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Tekad Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) untuk mengimplementasikan langkah-langkah strategis dalam menghadapi pandemi Covid-19 mulai menunjukkan hasil. Berkolaborasi dengan PT Bio Farma, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang farmasi ini, penyuntikan perdana uji klinis vaksin Covid-19 berlangsung dengan lancar.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pengujian vaksin ini menjadi tahapan yang penting. "Kita semua yang hadir bersyukur karena saat ini Indonesia memasuki tahapan penting dalam usaha untuk mengatasi pandemi Covid-19. Kita bangga dengan kemampuan perusahaan BUMN, Bio Farma yang bekerja sama dengan lembaga Sinovac asal China karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga. Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini," ujar Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

(Baca Juga: Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi dan Pelaksanaan Uji Klinis Vaksin Covid-19)

Dia melanjutkan uji klinis tahap 3 sebelum vaksin Covid-19 ini diproduksi besar-besaran merupakan tahapan yang perlu dilalui semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin. "Bio Farma menyatakan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) RI sudah mengetahui hasil positif dari tahapan uji klinis vaksin Covid-19, mulai dari uji pre-klinis, uji klinis tahap 1 dan uji klinis tahap 2 yang dilakukan di China," katanya.

Kerja sama Bio Farma dengan Sinovac terjadi karena memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine. Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin SARS memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh dunia tersebut.

Jumlah 1.620 subjek relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma setelah melewati dua kali skrining. Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 subjek, sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 subjek relawan. Relawan yang terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respons imun) dan efikasi (respons dalam melawan virus) melalui tes darah.

Penyuntikan akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama di minggu kedua Agustus ini, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan. Uji berikutnya akan digelar pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan ini, masing-masing sebanyak 144 relawan sehingga diperkirakan pada awal September, sebanyak 408 relawan sudah menjalani tes vaksin.

(Baca Juga: Erick Thohir: Tidak Ada Obat Corona Selain Vaksin Produksi Bio Farma)

Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus menerus dan akan berlangsung hingga minggu ketiga di bulan Desember dengan total, 1.620 relawan. Karena itulah, mayoritas relawan adalah merupakan warga Bandung karena mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam menilai efektifitas vaksin.

"Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac, serta Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini. Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. Insyaa Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi massal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini," pungkasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1966 seconds (0.1#10.140)