Menteri Rini dan Delegasi China Tinjau Proyek Kereta Cepat

Rabu, 02 Mei 2018 - 11:02 WIB
Menteri Rini dan Delegasi China Tinjau Proyek Kereta Cepat
Menteri Rini dan Delegasi China Tinjau Proyek Kereta Cepat
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bersama President of China Railway Corporation (CRC) Lu Dongfu meninjau pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di Halim, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Inlet Tunnel 1 sepanjang 1.830 meter ini merupakan salah satu titik kritis dari total 16.375 m Tunnel yang akan dikerjakan selama 26 bulan.

Tujuan dari kunjungan Delegasi China ini adalah meninjau secara langsung proyek KCJB guna mencari langkah-langkah untuk mendukung percepatan proyek KCJB yang menjadi salah satu dari proyek strategis nasional di Indonesia. Tak hanya Halim, para delegasi ini juga berencana mengunjungi sejumlah titik proyek KCJB hingga 4 Mei 2018.

"Baik Pemerintah Indonesia, maupun Pemerintah China senantiasa memastikan dan menjaga kualitas pekerjaan konstruksi kereta cepat ini," kata Rini di Halim, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Pengerjaan Tunnel 1 yang ditinjau ini telah menyelesaikan pemadatan 2.700 m2 konstruksi jalan beton, menyelesaikan pembangunan jalan akses serta telah menyelesaikan pembangunan bengkel rebar.

Pengerjaan Tunnel 1 juga menggunakan tenaga kerja dari China yang diklaim berkaitan keahlian yang dibutuhkan dengan tingginya kompleksitas pekerjaan. Sementara, pekerja Indonesia mendampingi sebagai wujud alih teknologi, kemampuan dan pengetahuan sebagaimana yang telah disepakati dalam kesepakatan antara Indonesia dengan China, mengingat ini kali pertama bagi Indonesia membangun terowongan untuk Kereta Cepat.

Pembebasan lahan proyek KCJB saat ini telah mencapai 64,2% dan akan segera dituntaskan seiring dengan percepatan pembangunan KCJB. Kemudian dari 22 titik kritis yang ada pada pembangunan proyek KCJB, 14 titik di antaranya telah dilakukan site handover. Sedangkan sisa 8 titik akan dilakukan handover pada 3 dan 8 Mei 2018.

"Perkembangan pembangunan kereta cepat ini semakin menunjukkan kemajuan yang baik. Pada saatnya nanti, proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," katanya.

Tunnel yang akan ditinjau selanjutnya pada 3 Mei 2018 adalah Walini Tunnel, sekaligus juga mengunjungi beberapa fasilitas sementara seperti batching plant, laboratorium, dan basecamp. Walini Tunnel akan dibangun sepanjang 608 meter dengan kapasitas penggalian yang dirancang adalah 510.000 m3. Pengerjaan yang saat ini sedang berlangsung di Walini Tunnel adalah penggalian lereng di sisi outlet dan telah selesai dengan total 57.000 m3.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8362 seconds (0.1#10.140)