BI Belum Pernah Gunakan Munisi dari Jepang untuk Stabilkan Rupiah

Jum'at, 04 Mei 2018 - 21:32 WIB
BI Belum Pernah Gunakan Munisi dari Jepang untuk Stabilkan Rupiah
BI Belum Pernah Gunakan Munisi dari Jepang untuk Stabilkan Rupiah
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) saat ini memiliki perjanjian kerja sama bilateral swap arrangement (BSA) dengan pemerintah Jepang senilai USD22,76 miliar. Dengan perjanjian ini, BI bisa menggunakannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi mengatakan, fasilitas swap tersebut digunakan jika Indonesia menghadapi kesulitan neraca pembayaran dan cadangan devisa. Namun, meskipun perjanjian ini telah ada sejak 17 Februari 2003, hingga saat ini bank sentral belum pernah menggunakan dana tersebut untuk menstabilkan kurs rupiah.

"Fasilitas yang sudah kita miliki terutama kalau ada kesulitan neraca pembayaran dan cadev yang bentuknya BSA dengan Jepang. Ini lumayan besar," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Bahkan, beberapa perjanjian swap multilateral lainnya pun belum pernah dimanfaatkan BI. Selain Jepang, beberapa kerja sama pertukaran mata uang yang telah dilakukan bank sentral antara lain perjanjian Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) senilai USD240 miliar, dan IMF Flexible Credit Line (FCL).

Dia beralasan, saat ini cadangan devisa Indonesia masih cukup aman untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Perjanjian tersebut hanya sebagai second line of defence jika sewaktu-waktu cadangan devisa Indonesia tidak cukup untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Sehingga, pihaknya belum memanfaatkan perjanjian-perjanjian tersebut.

"Dan sejauh ini tidak ada (second line yang dimanfaatkan), karena tekanan yang terjadi, sejauh ini kita bisa handle dengan memanfaatkan cadangan devisa yang sudah ada. Dan yang sifatnya multilateral yang ChiangMai itu nilainya sama USD22,7 miliar jadi sudah cukup besar. Dan kami melihat, cadangan devisa kita juga cukup aman, Jadi belum ada kebutuhan untuk menambah kesepakatan baru. Yang ada saja belum kita manfaatkan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6435 seconds (0.1#10.140)