BCA Tawarkan Kupon Obligasi Subordinasi 7,5%-8,75%

Selasa, 15 Mei 2018 - 17:00 WIB
BCA Tawarkan Kupon Obligasi Subordinasi 7,5%-8,75%
BCA Tawarkan Kupon Obligasi Subordinasi 7,5%-8,75%
A A A
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana untuk menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi subordinasi tahap l sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. Obligasi yang diterbitkan ini terdiri dari tiga seri, yakni Seri A bertenor 7 tahun dengan tingkat kupon sekitar 7,5%-8,25%, Seri B bertenor 10 tahun dengan kupon 7,75-8,5% dan Seri C bertenor 12 tahun dengan tingkat kupon berkisar 8-8,75%.

"Rencana penggunaan dana dari penerbitan obligasi subordinasi adalah untuk pengembangan usaha terutama pemberian kredit," ujar Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith pada acara investor gathering di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Selain itu, kata dia, penerbitan surat utang tersebut juga akan memperkokoh struktur permodalan dan meningkatkan struktur penghimpunan dana jangka panjang.

"Penerbitan obligasi subordinasi ini akan menambah alternatif investasi dari instrumen-instrumen keuangan yang diterbitkan oleh BCA bagi para investor dan para nasabah BCA," katanya. Adapun nasabah yang dijaring perseron yakni nasabah ritel maupun nasabah institusi seperti dana pensiun.

Masa penawaran awal (bookbuilding) atas obligasi subordinasi tersebut akan dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Sementara pada awal Juli 2018 obligasi subordinasi BCA tahap l dijadwalkan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami juga berencana untuk menerbitkan obligasi subordinasi guna memenuhi salah satu kewajiban dalam recovery plan yang diwajibkan oleh OJK," imbuh dia.

Dalam penerbitan obligasi ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat terhadap BCA yaitu AAA untuk corporate rating dan AA untuk instrumen obligasi subordinasi.

Menurut Eugene, pemberian peringkat tersebut didasarkan pada penilaian atas kinerja dan kemampuan BCA dalam memenuhi berbagai komitmen dan kewaiiban keuangan yang ditimbulkan dalam jangka panjang. Penilaian ini juga didasarkan pada prospek ekonomi Indonesia, kemampuan BCA dalam meraih berbagai peluang penyaluran kredit, manajemen risiko yang prudent, serta solidnya pendanaan yang didukung oleh keunggulan di bidang transaksi perbankan.

Hingga akhir tahun 2017, perseroan berhasil menyaluran kredit sebesar Rp468 triliun atau naik 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp415,8 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pertumbuhan di seluruh segmen di mana kredit korporasi tumbuh 14,5% menjadi Rp177,3 triliun pada akhir tahun 2017.

"Kredit konsumer tumbuh 12,1% menjadi Rp122,8 triliun didukung oleh produk-produk kredit konsumer yang kompetitif," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja. Kredit konsumer tumbuh 12,1% menjadi Rp122,8 triliun didukung oleh produk-produk kredit konsumer yang kompetitif.

Pada portofolio kredit konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meningkat 14,2% menjadi Rp73 triliun dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 10,0% menjadi Rp38,3 triliun pada tahun 2017. Sedangkan pada periode yang sama, outstanding kartu kredit meningkat 6,9% menjadi Rp11,5 triliun. "Sementara itu, kredit komersial dan UKM tumbuh 10,3% menjadi Rp167,5 triliun," ungkapnya.

Dia melanjutkan, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BCA terjaga pada level yang relatif rendah yaitu 1,5% dengan total cadangan kredit sebesar Rp14,6 triliun, atau meningkat 5,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3206 seconds (0.1#10.140)