Dukung Energi Terbarukan, ADB Biayai PLTS Senilai USD40 Juta

Jum'at, 25 Mei 2018 - 12:41 WIB
Dukung Energi Terbarukan, ADB Biayai PLTS Senilai USD40 Juta
Dukung Energi Terbarukan, ADB Biayai PLTS Senilai USD40 Juta
A A A
JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) hari ini mengumumkan paket pembiayaan sektor swasta senilai sekitar USD40 juta untuk berinvestasi di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) photovoltaik (PV) skala utilitas pertama di Indonesia, berbasis pembiayaan proyek.

Paket pinjaman ini adalah bagian dari pembiayaan portofolio dua tahap dengan nilai total sekitar USD160 juta untuk investasi baru di bidang energi terbarukan di Indonesia.

"Dengan mendukung pembiayaan bagi energi terbarukan dan melalui pendekatan portofolio yang inovatif, ADB dan Vena Energy telah menambah lebih dari 114 MW energi bersih ke jaringan kelistrikan Indonesia," ujar Direktur Divisi Pembiayaan Infrastruktur untuk Asia Tenggara, Asia Timur, dan Pasifik di Departemen Operasi Sektor Swasta (PSOD) ADB Jackie B Surtani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (25/5/2018).

ADB akan berinvestasi dalam dua tahap pada aset energi terbarukan yang sedang dikembangkan Vena Energy - sebelumnya bernama Equis Energy, produsen listrik terbarukan terbesar di Asia dan Pasifik, dengan 11 gigawatt dalam operasi, konstruksi, dan pengembangan. Investasi ini akan membantu konstruksi, operasi, dan pemeliharaan portofolio proyek energi, termasuk sebuah ladang angin dan empat pembangkit listrik tenaga surya PV di Kawasan timur Indonesia

Tahap pertama, yang ditandatangani pada Desember 2017, berupa pembangkit listrik tenaga angin 72 megawatt (MW) di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Paket pembiayaan ADB untuk PT Energi Bayu Jeneponto, anak perusahaan Vena Energy, seluruhnya bernilai USD120,8 juta, termasuk pembiayaan dari dua dana perwalian yang dikelola ADB, yaitu Leading Asia’s Private Infrastructure Fund (LEAP) dan Canadian Climate Fund for the Private Sector in Asia II (CFPS II).

Tahap kedua, yang hari ini ditarik untuk pertama kalinya, terdiri atas pembangkit listrik tenaga surya PV berkapasitas 21 MW di Likupang, Sulawesi Utara, dan tiga pembangkit listrik tenaga surya PV yang masing-masing berkapasitas 7 MW di Pringgabaya, Selong, dan Sengkol di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Paket pembiayaan ADB seluruhnya bernilai USD40,2 juta bagi empat anak perusahaan Vena Energy. Tahap kedua juga mencakup administrasi pinjaman dari LEAP dan CFPS II. Pembangkit listrik tenaga angin dan surya akan memasok energi bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN), utilitas listrik nasional di Indonesia.

Nantinya, Pinjaman CFPS II untuk kedua tahap proyek ini sangat penting dalam membantu para sponsor menjembatani kekurangan pembiayaan di tengah lingkungan tarif yang relatif rendah di Indonesia dan membawa proyek-proyek tersebut ke pasar.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3629 seconds (0.1#10.140)