Pelengkap Akademik, Alam Ganjar Beberkan Tips Perkuat Soft Skill bagi Anak Muda
loading...
A
A
A
WONOSOBO - Muhammad Zinedine Alam Ganjar mengungkapkan bagaimana kondisi saat ini pendidikan formal harus menjadi fundamental dalam melakukan proses berpikir. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan 'Ngobrol Bareng Mas Alam Ganjar: Muda, Kreatif dan Ideologis' yang diselenggarakan oleh Ganjaran Desa dan Lembaga Strategi Nasional di Pendopo Poseidon, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (29/1) malam.
Menurutnya, ada gap antara skill yang dimiliki oleh pencari lapangan kerja dan penyedia lapangan kerja. Soft skill menjadi hal yang penting bagaimana bisa anak muda bisa menyesuaikan dengan pasar lapangan kerja yang ada.
"Mas Rehan merupakan seorang peternak telur berbicara tentang banyak sekali yang mencari lapangan kerja tapi penyedia lapangan kerja itu mati-matian mencari pekerja yang memenuhi skill," terang Alam.
Untuk itu, pentingnya kegiatan di luar aktifitas akademik dalam menunjang soft skill tersebut.
"Cari pengalaman melalui organisasi, volunteering, kompetisi atau bahkan NGO. Hal-hal seperti itu yang akan membentuk mindset dan menambah portofolio," lanjutnya.
Alam menambahkan pendidikan di kampus tidak hanya berbicara soal akademik saja, pentingnya berjejaring mencari teman sebanyaknya agar bisa berkolaborasi dalam berkarya, berwirausaha atau bahkan menemukan lapangan kerja.
"Kita harus berani mencoba untuk kita bisa keluar dari zona nyaman agar kita bisa beradaptasi di kemudian hari dan itu menjadi modal kita untuk mempersiapkan diri di lapangan pekerjaan," jawab putra Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh ini.
Ditanya mengenai bagaimana seharusnya anak muda memilih antara berpikir idealis atau pragmatis, Alam mengatakan hal tersebut kembali pada diri masing-masing. Namun dirinya menyebutkan bahwa perlu ada keseimbangan antara keduanya.
"Kondisi orang beda-beda, ada yang didorong untuk tetap realistis tapi ada yang bisa menggunakan idealismenya. Disesuaikan dengan kondisi masing-masing tapi yang pasti bisa kita memilih jalan yang pragmatis atau realistis tetap harus ada sisi idealisnya, begitulah sebaliknya," jawab Alam.
"Cuman kalau pendapat pribadi sebagai anak muda kita masih ada waktu dan masih ada akses untuk mengedepankan idealisme karena itu suatu harga yang mahal untuk anak muda," pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan masyarakat yang terdiri dari sejumlah karang taruna turut serta hadir dalam urun rembuk tersebut. Selain diskusi, turut serta penampilan dari sejumlah pegiat kesenian. Dalam kesempatan tersebut, Alam mendeklarasikan komitmen ikrar pemuda desa bersama pemuda desa lainnya yang berkomitmen untuk bersama-sama membangun anak muda dari desa.
Menurutnya, ada gap antara skill yang dimiliki oleh pencari lapangan kerja dan penyedia lapangan kerja. Soft skill menjadi hal yang penting bagaimana bisa anak muda bisa menyesuaikan dengan pasar lapangan kerja yang ada.
"Mas Rehan merupakan seorang peternak telur berbicara tentang banyak sekali yang mencari lapangan kerja tapi penyedia lapangan kerja itu mati-matian mencari pekerja yang memenuhi skill," terang Alam.
Untuk itu, pentingnya kegiatan di luar aktifitas akademik dalam menunjang soft skill tersebut.
"Cari pengalaman melalui organisasi, volunteering, kompetisi atau bahkan NGO. Hal-hal seperti itu yang akan membentuk mindset dan menambah portofolio," lanjutnya.
Baca Juga
Alam menambahkan pendidikan di kampus tidak hanya berbicara soal akademik saja, pentingnya berjejaring mencari teman sebanyaknya agar bisa berkolaborasi dalam berkarya, berwirausaha atau bahkan menemukan lapangan kerja.
"Kita harus berani mencoba untuk kita bisa keluar dari zona nyaman agar kita bisa beradaptasi di kemudian hari dan itu menjadi modal kita untuk mempersiapkan diri di lapangan pekerjaan," jawab putra Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh ini.
Ditanya mengenai bagaimana seharusnya anak muda memilih antara berpikir idealis atau pragmatis, Alam mengatakan hal tersebut kembali pada diri masing-masing. Namun dirinya menyebutkan bahwa perlu ada keseimbangan antara keduanya.
"Kondisi orang beda-beda, ada yang didorong untuk tetap realistis tapi ada yang bisa menggunakan idealismenya. Disesuaikan dengan kondisi masing-masing tapi yang pasti bisa kita memilih jalan yang pragmatis atau realistis tetap harus ada sisi idealisnya, begitulah sebaliknya," jawab Alam.
"Cuman kalau pendapat pribadi sebagai anak muda kita masih ada waktu dan masih ada akses untuk mengedepankan idealisme karena itu suatu harga yang mahal untuk anak muda," pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan masyarakat yang terdiri dari sejumlah karang taruna turut serta hadir dalam urun rembuk tersebut. Selain diskusi, turut serta penampilan dari sejumlah pegiat kesenian. Dalam kesempatan tersebut, Alam mendeklarasikan komitmen ikrar pemuda desa bersama pemuda desa lainnya yang berkomitmen untuk bersama-sama membangun anak muda dari desa.
(nng)