China Melemah! Disebut Tak Akan Menyalip Ekonomi AS Sampai 2080
loading...
A
A
A
Kemunduran selama dua tahun terakhir, menjadi dasar bagi Citi untuk memproyeksikan bahwa ekonomi China hanya akan menyalip AS pada "awal 2040-an", kata Citi. Sementara itu setahun yang lalu, bank masih percaya bahwa China bisa menjadi yang terbesar di dunia "pada pertengahan 2030-an".
Sheets mengatakan, hal itu "masuk akal" bahwa China bahkan bisa memakan waktu "sampai 2080" untuk mewujudkan peralihan itu terjadi. Dia menambahkan: "Kami sekarang percaya bahwa menyalip China 'mungkin', kami tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang mustahil."
Seperti diketahui analis telah memperkirakan selama bertahun-tahun bahwa China akan melampaui AS sebagai ekonomi terbesar di dunia berkat tingkat pertumbuhannya yang cepat dan ekspansi yang melambat di Barat.
Goldman Sachs mulai berspekulasi pada tahun 2003 bahwa China dapat menyalip AS pada tahun 2041. Pada saat itu, China hanya terpaut 15% dari AS. Namun, ekonominya tumbuh pesat setelah bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada awal milenium. Akibatnya, banyak pengamat mulai memprediksi bahwa China dapat menyalip AS dekade ini.
Namun, kebijakan nol-Covid Beijing telah mendorong perlambatan sangat besar dalam beberapa tahun terakhir. Sikap terhadap Beijing juga telah mengeras di Kongres, dengan Partai Republik dan Demokrat menyerukan hubungan ekonomi dan keuangan dengan China untuk diputus, termasuk penghapusan tarif rendah terhadap produk China ketika bergabung dengan WTO.
Selain kelemahan di China, melonjaknya harga telah membantu mendongkrak ukuran ekonomi AS.
Sheets mengatakan, inflasi China yang rendah akan membuat tantangan untuk melampaui AS lebih sulit jika berkelanjutan. Dia menyoroti bahwa pertumbuhan PDB nominal, yang mengukur ukuran ekonomi dalam bentuk tunai, tidak mungkin naik pada tingkat dua digit pada dekade sebelumnya.
Dia mengatakan: "Ketika pembangunan ekonomi negara telah berkembang dan pendapatan per kapita telah meningkat, laju kenaikan lebih lanjut secara alami berkurang."
Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis baru-baru ini memperingatkan, bahwa penurunan demografis China dan dampak dari kebijakan nol-Covid, bisa membuat China mungkin tidak akan pernah menyalip AS. Di sisi lain India diramalkan menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2080.
Peringatan Citi datang ketika data resmi China menunjukkan aktivitas manufaktur kontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada Januari.
Sheets mengatakan, hal itu "masuk akal" bahwa China bahkan bisa memakan waktu "sampai 2080" untuk mewujudkan peralihan itu terjadi. Dia menambahkan: "Kami sekarang percaya bahwa menyalip China 'mungkin', kami tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang mustahil."
Seperti diketahui analis telah memperkirakan selama bertahun-tahun bahwa China akan melampaui AS sebagai ekonomi terbesar di dunia berkat tingkat pertumbuhannya yang cepat dan ekspansi yang melambat di Barat.
Goldman Sachs mulai berspekulasi pada tahun 2003 bahwa China dapat menyalip AS pada tahun 2041. Pada saat itu, China hanya terpaut 15% dari AS. Namun, ekonominya tumbuh pesat setelah bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada awal milenium. Akibatnya, banyak pengamat mulai memprediksi bahwa China dapat menyalip AS dekade ini.
Namun, kebijakan nol-Covid Beijing telah mendorong perlambatan sangat besar dalam beberapa tahun terakhir. Sikap terhadap Beijing juga telah mengeras di Kongres, dengan Partai Republik dan Demokrat menyerukan hubungan ekonomi dan keuangan dengan China untuk diputus, termasuk penghapusan tarif rendah terhadap produk China ketika bergabung dengan WTO.
Selain kelemahan di China, melonjaknya harga telah membantu mendongkrak ukuran ekonomi AS.
Sheets mengatakan, inflasi China yang rendah akan membuat tantangan untuk melampaui AS lebih sulit jika berkelanjutan. Dia menyoroti bahwa pertumbuhan PDB nominal, yang mengukur ukuran ekonomi dalam bentuk tunai, tidak mungkin naik pada tingkat dua digit pada dekade sebelumnya.
Dia mengatakan: "Ketika pembangunan ekonomi negara telah berkembang dan pendapatan per kapita telah meningkat, laju kenaikan lebih lanjut secara alami berkurang."
Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis baru-baru ini memperingatkan, bahwa penurunan demografis China dan dampak dari kebijakan nol-Covid, bisa membuat China mungkin tidak akan pernah menyalip AS. Di sisi lain India diramalkan menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2080.
Peringatan Citi datang ketika data resmi China menunjukkan aktivitas manufaktur kontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada Januari.