Lebih Rendah dari 2022, Ekonomi Indonesia Sepanjang 2023 Tumbuh 5,05 Persen

Senin, 05 Februari 2024 - 11:59 WIB
loading...
Lebih Rendah dari 2022, Ekonomi Indonesia Sepanjang 2023 Tumbuh 5,05 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 mencapai 5,05%, atau lebih rendah dibanding capaian tahun 2022. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 mencapai 5,05%, atau lebih rendah dibanding capaian tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 13,96%.



Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,83%.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2023 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya tumbuhan 0,45%. Namun bila dibandingkan triwulan IV 2022 atau secara year on years ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04%.

"Dengan demikian di tengah perlambatan perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia tahun 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05 persen secara c-to-c," jelasnya dalam konferensi pers hari ini, Senin (5/2/2024).



Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2023 berkisar 5,02% yoy dari kuartal sebelumnya 4,94% yoy.

"Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi masih berkontribusi terbesar dibandingkan komponen lainnya. Konsumsi rumah tangga pada empat kuartal sepanjang 2023 diperkirakan berkisar 5,12 persen yoy dari kuartal sebelumnya 5,06 persen yoy," jelasnya.

Menurut Josua, solidnya kinerja sektor konsumsi ditopang oleh kebijakan bantuan sosial yang rajin diberikan Presiden Jokowi pada kuartal IV-2023. Antara lain berupa BLT El-Nino.

"Solidnya konsumsi rumah tangga terutama masyarakat berpenghasilan rendah ditopang oleh penyaluran bansos terutama BLT dalam rangka pemerintah memitigasi dampak El Nino," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1716 seconds (0.1#10.140)