Bank Jatim Gelar RUPS, Ini Agenda Penting yang Dibahas

Rabu, 07 Februari 2024 - 16:43 WIB
loading...
Bank Jatim Gelar RUPS, Ini Agenda Penting yang Dibahas
Bank Jatim telah melaksanakan RUPS Tahunan Tahun Buku 2023. Acara tersebut dihelat di Ruang Bromo, Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya pada Rabu (7/2/2023). FOTO/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk ( Bank Jatim ) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023. Acara tersebut dihelat di Ruang Bromo, Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya pada Rabu (7/2/2023). Hadir langsung dalam RUPS tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jatim sebagai pemegang saham pengendali beserta seluruh dewan komisaris serta direksi Bank Jatim.

Agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 terdiri dari, Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Mengenai Keadaan Jalannya Perseroan Selama Tahun Buku 2023. Termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Selama Tahun Buku 2023 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2023.

Kemudian Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2023. Termasuk Pemberian Bonus Bagi Pegawai Serta Tantiem dan Remunerasi Untuk Direksi Dan Dewan Komisaris. Lalu, Memberikan Kuasa Kepada Dewan Komisaris Untuk Menunjuk Kantor Akuntan Publik Dalam Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2024.



RUPS juga membahas Persetujuan Aksi Korporasi Perseroan, Perubahan Peraturan Dana Pensiun dan Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Jatim sejauh ini sangat positif. Capaian PDRB Jatim berhasil menunjukkan kontribusi sebesar 14,22 % atas pembentukan PDB Indonesia dan 24,99 % terhadap PDRB untuk pulau Jawa.

Selain itu, stabilitas sistem keuangan di Jatim pada triwulan 3 tahun 2023 juga terpantau terjaga dengan baik. Berdasarkan data OJK, rasio kecukupan modal, kecukupan likuiditas, dan risiko kredit perbankan masih terjaga di batas aman yang tentunya menyesuaikan dengan tingkat suku bunga acuan sesuai dengan kebijakan. “Struktur kredit di Jatim didominasi oleh kredit rumah tangga yang berkontribusi 28%,” katanya.

Diikuti dengan kredit perdagangan yang berkontribusi 26,10%, dan kredit industri berkontribusi 21%. “Hal ini mencerminkan bahwa adopsi kredit pada masyarakat rumah tangga berkontribusi secara masif dalam transaksi keuangan secara regional,” papar Khofifah.

Berikutnya adalah data OJK per September 2023 yang menunjukkan bahwa kinerja sektor perbankan di Jatim tetap bertumbuh. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan aset perbankan yang meningkat 5,46% sehingga menjadi Rp 89,1 triliun. Kemudian, Dana Pihak Ketiga meningkat 3,74 % sehingga menjadi Rp 741,1 triliun, dan kredit yang diberikan meningkat 5,66% menjadi Rp 558,3 triliun.

Khofifah menyebutkan, koperasi dan UMKM masih menjadi backbone perekonomian Jatim. Kontribusi terhadap PDRB Jatim setiap tahun terus mengalami peningkatan. Adapun target 2023-2024 adalah sebesar 58,5 – 58,9%. Menurut Khofifah, satu bentuk dukungan lain Bank Jatim terhadap UMKM adalah melalui program percepatan dana bergulir atau dagulir. “Yang mana sampai Desember 2023 jumlah dagulir yang telah disalurkan Bank Jatim mencapai Rp475,97 miliar untuk 12.525 debitur,” terangnya.



Sementara, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, di tengah dinamisnya kondisi perekonomian nasional dan regional, Bank Jatim mampu membukukan kinerja keuangan di Tahun Buku 2023 dengan sangat baik. Total asetnya mencapai Rp103,85 triliun atau tumbuh 0,80% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) dan laba bersih tahun 2023 tercatat Rp 1,47 triliun. “Ekspansi kredit yang kami berikan berada di angka Rp 54,76 triliun atau naik 18,54% (YoY). Angka penyaluran kredit tersebut tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3%,” katanya.

Adapun komposisi penyaluran kredit Bank Jatim yaitu kredit konsumtif sebesar Rp31,2 triliun atau meningkat 8,91% (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp23,5 triliun atau tumbuh eksponensial 34,28% (YoY). Hasil tersebut sangat signifikan terhadap pertumbuhan kredit, utamanya dalam hal ini adalah kredit produktif.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)