Wall Street Menanjak Naik Terimbas Pertumbuhan Ketenagakerjaan AS

Sabtu, 07 Juli 2018 - 09:09 WIB
Wall Street Menanjak Naik Terimbas Pertumbuhan Ketenagakerjaan AS
Wall Street Menanjak Naik Terimbas Pertumbuhan Ketenagakerjaan AS
A A A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street menanjak naik pada perdagangan akhir pekan, kemarin waktu setempat ketika indeks S & P 500 dan Nasdaq mencapai level tertinggi dalam dua pekan. Sentimen positif datang dari pertumbuhan sektor ketenagakerjaan AS yang menguat di tengah konflik perdagangan antara AS dan China terus memanas.

Nonfarm payrolls meningkat 213.000 pekerjaan pada bulan lalu. Lebih lanjut Departemen Tenaga Kerja AS menerangkan, hal itu melampaui ekspektasi sebelumnya 195.000, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 4% dengan dan rata-rata penghasilan per jam meningkat 0,2%. Pertumbuhan upah yang moderat mengalahkan kekhawatiran tekanan inflasi dan mendorong optimisme bahwa Federal Reserve akan tetap di jalur untuk menaikkan suku bunga secara bertahap.

"Ini benar-benar hasil terbaik yang bisa kami harapkan, lebih banyak pekerjaan tanpa tekanan upah yang besar," kata Kim Forrest, manajer portofolio senior di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh.

Berita positif dari laporan ketenagakerjaan AS, setidaknya menjadi kabar baik seiring meningkatkan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara menetapkan tarif impor senilai USD34 miliar antara satu dengan yang lain. Beijing menuding Gedung Putih memicu "perang dagang skala besar."

Tercatat Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebesar 99,74 poin atau setara dengan 0,41% menjadi 24.456,48 sedangkan indeks S & P 500 lebih tinggi 23,21 poin atau 0,85% ke level 2.759,82. Selanjutnya komposit Nasdaq mendapatkan tambahan mencapai sebesar 101,96 poin atau 1,34% ke level 7.688,39.

Keseluruhan 11 sektor utama S & P 500 membukukan keuntungan. Sepanjang pekan ini, Dow Jone telah mencetak lonjakan 0,7% dan indeks S & P 500 lebih tinggi 1,5% untuk kemudian diikuti lompatan Nasdaq sebesar 2,4%.

Meskipun saham AS tampak sedikit terpengaruh oleh tarif impor tinggi Amerika dan China yang berlaku, beberapa investor memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan yang berkepanjangan dapat mengacaukan pasar, karena mereka telah terjadi beberapa kali tahun ini. Sementara itu volume perdagangan bursa saham AS pada perdagangan Jumat, kemarin mencapai 5,30 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,98 miliar.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8216 seconds (0.1#10.140)