IMF: Krisis Laut Merah Belum Berdampak Signifikan pada Ekonomi Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serangan pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah berdampak signifikan pada asuransi dan tarif pengiriman, akan tetapi sejauh ini tidak mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi global. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pelaksana International Monetary Fund ( IMF ), Kristalina Georgieva pada pekan ini.
"(Krisis laut merah) Ini menambah tekanan pada harga, tetapi belum sampai pada titik bahwa proyeksi kami untuk inflasi secara global akan dikoreksi," kata Georgieva.
Petinggi IMF itu menambahkan, bahwa "untuk saat ini memang memiliki implikasi, tetapi bukan dari besarnya yang secara signifikan akan memangkas proyeksi pertumbuhan untuk ekonomi dunia,".
Dia mencatat bahwa pada Januari 2024, lalu lintas melalui Terusan Suez, rute perdagangan maritim penting yang menghubungkan Laut Mediterania ke Laut Merah, anjlok hampir setengahnya dibandingkan Januari lalu. Namun, menurut Georgieva, dampak dari penurunan lalu lintas ini lebih "terlokalisasi,".
Dimana dampak paling parah dirasakan oleh Mesir, yang bergantung pada pendapatan dari lalu lintas jalur air dan saat ini kehilangan sekitar USD100 juta per bulan. Namun, Georgieva memperingatkan bahwa kejutan seperti krisis pengiriman Laut Merah membuat prospek pertumbuhan jangka panjang untuk ekonomi dunia "suram."
IMF baru-baru ini sedikit memperbarui proyeksi ekonominya, dan sekarang memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,1% di 2024. Tapi menurut Georgieva, angka ini masih "lemah menurut standar historis" jika dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata 3,8% pada dekade sebelum pandemi Covid-19.
"Ini adalah sinyal bahwa kita berada di dunia yang lebih rawan guncangan - kejutan jenis ini ... berarti kita harus berada dalam posisi yang lebih baik untuk menghadapi guncangan berulang ini," ungkapnya memperingatkan.
Lebih lanjut Ia menyarankan, bahwa otoritas fiskal di seluruh dunia harus membangun penyangga untuk menahan krisis.
Di antara penyangga tersebut, diungkapkan juga olehnya bahwa strategi yang lebih baik dengan mengumpulkan pendapatan, kebiasaan belanja yang lebih baik, dan memprioritaskan investasi dalam produktivitas dan pertumbuhan di masa depan.
Pemberontak Houthi yang berbasis di Yaman telah melakukan puluhan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah sejak awal perang Israel-Hamas pecah pada bulan Oktober. Akibatnya, banyak perusahaan pelayaran besar berhenti menggunakan Terusan Suez, mengalihkan kapal mereka ke sekitar Tanjung Harapan di Afrika selatan.
Harga kontainer rata-rata dilaporkan meningkat lebih dari dua kali lipat secara global dalam sebulan terakhir. Sementara biaya tanker bahan bakar untuk tujuan tertentu telah melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun.
"(Krisis laut merah) Ini menambah tekanan pada harga, tetapi belum sampai pada titik bahwa proyeksi kami untuk inflasi secara global akan dikoreksi," kata Georgieva.
Petinggi IMF itu menambahkan, bahwa "untuk saat ini memang memiliki implikasi, tetapi bukan dari besarnya yang secara signifikan akan memangkas proyeksi pertumbuhan untuk ekonomi dunia,".
Dia mencatat bahwa pada Januari 2024, lalu lintas melalui Terusan Suez, rute perdagangan maritim penting yang menghubungkan Laut Mediterania ke Laut Merah, anjlok hampir setengahnya dibandingkan Januari lalu. Namun, menurut Georgieva, dampak dari penurunan lalu lintas ini lebih "terlokalisasi,".
Dimana dampak paling parah dirasakan oleh Mesir, yang bergantung pada pendapatan dari lalu lintas jalur air dan saat ini kehilangan sekitar USD100 juta per bulan. Namun, Georgieva memperingatkan bahwa kejutan seperti krisis pengiriman Laut Merah membuat prospek pertumbuhan jangka panjang untuk ekonomi dunia "suram."
IMF baru-baru ini sedikit memperbarui proyeksi ekonominya, dan sekarang memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,1% di 2024. Tapi menurut Georgieva, angka ini masih "lemah menurut standar historis" jika dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata 3,8% pada dekade sebelum pandemi Covid-19.
"Ini adalah sinyal bahwa kita berada di dunia yang lebih rawan guncangan - kejutan jenis ini ... berarti kita harus berada dalam posisi yang lebih baik untuk menghadapi guncangan berulang ini," ungkapnya memperingatkan.
Lebih lanjut Ia menyarankan, bahwa otoritas fiskal di seluruh dunia harus membangun penyangga untuk menahan krisis.
Di antara penyangga tersebut, diungkapkan juga olehnya bahwa strategi yang lebih baik dengan mengumpulkan pendapatan, kebiasaan belanja yang lebih baik, dan memprioritaskan investasi dalam produktivitas dan pertumbuhan di masa depan.
Pemberontak Houthi yang berbasis di Yaman telah melakukan puluhan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah sejak awal perang Israel-Hamas pecah pada bulan Oktober. Akibatnya, banyak perusahaan pelayaran besar berhenti menggunakan Terusan Suez, mengalihkan kapal mereka ke sekitar Tanjung Harapan di Afrika selatan.
Harga kontainer rata-rata dilaporkan meningkat lebih dari dua kali lipat secara global dalam sebulan terakhir. Sementara biaya tanker bahan bakar untuk tujuan tertentu telah melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun.
(akr)