Harumnya Bisnis Kopi Semende Cap Bukit Asam, UMK Binaan MIND ID
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengawali bisnis kecil-kecilan dengan menjual kopi bubuk kemasan sederhana. Tak disangka, usaha kopi yang dimulai Zona dan teman-temannya menjadi semakin besar berkat binaan Grup MIND ID PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Adalah Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) yang memproduksi kopi semende bermerek Cap Bukit Asam. Sejak 2020, PT Bukit Asam Tbk telah membina SIBA Kopi hingga mampu bertransformasi menjadi usaha kopi yang patut diperhitungkan.
Dari yang awalnya hanya dapat menjual 10 kg kopi dalam sebulan, kini SIBA Kopi mampu mencatat penjualan hingga 200 kg per bulan. Bahkan, kini produk-produk kopi ini tersedia dalam berbagai varian dan ukuran.
“Saat awal memulai bisnis, kami hanya modal 10 kg kopi. Sekarang sudah 150-200 kg per bulan dengan penjualan 200 kg per bulan,” kata Ketua SIBA Kopi, Zona.
Berkembangnya SIBA Kopi tidak lepas dari andil PT Bukit Asam Tbk dalam memberikan bantuan berupa berbagai alat produksi dan pelatihan, seperti mesin roasting untuk memanggang biji kopi, mesin sealer untuk pengemasan, handpresso untuk pembuatan kopi espresso, dan sebagainya.
Terkait pemasaran, Kopi Cap Bukit Asam telah berhasil menembus pasar nasional berkat pendampingan Grup MIND ID ini. Kopi Cap Bukit Asam telah masuk ke minimarket-minimarket di Muara Enim. Selain itu, kopi ini juga tersedia di platform marketplace Pasar Digital UMKM Indonesia (PaDi UMK) dan media sosial.
Sebagai sentra promosi pengembangan UMK binaan, PT Bukit Asam Tbk juga telah mendirikan SIBA Center di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim. Selain SIBA Kopi, SIBA Center juga telah menghasilkan sejumlah brand lain, seperti SIBA Songket, SIBA Batik, SIBA Jamur, SIBA Rajut, SIBA Pupuk, hingga SIBA Rosella.
Program pembinaan terhadap pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di sekitar wilayah operasi perusahaan telah banyak dilakukan PT Bukit Asam Tbk. Berkat program ini, banyak pelaku UMK kini sudah naik kelas dan sukses menjalankan usaha.
“Grup MIND ID berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan, sesuai dengan Noble Purpose (Tujuan Mulia) menambang untuk membangun peradaban, kesejahteraan masyarakat, dan masa depan yang lebih baik,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Program pengembangan kopi termasuk ke dalam program pengembangan komoditi bernilai strategis yang mampu meningkatkan kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasional. Selain kopi semende Cap Bukit Asam produksi SIBA Kopi, Grup MIND ID lainnya juga berhasil mengembangkan berbagai produk kopi nusantara.
Selain SIBA Kopi, PT Bukit Asam Tbk juga berhasil memberikan program binaan kepada produsen kopi dari Sumatera Selatan, Kopi Cap Bukit Jempol. Usaha yang dimulai sejak 2018 oleh Hasnul Basri ini memiliki keunggulan berupa aromanya yang mantap dan rasanya yang khas.
Kopi campuran antara kopi arabika dan robusta yang diproduksi ini berasal dari buah kopi asal Lahat, Sumatera Selatan. Pihaknya memilih buah kopi petik merah yang sudah melalui proses pascapanen ketat, sebelum akhirnya masuk ke mesin sangrai.
Kopi ini dikemas dengan berbagai varian ukuran, mulai dari 200 gram, 250 gram, 500 gram, hingga 1 kilogram. Kopi yang berinovasi dengan membuat produk kopi celup ini telah tersedia di berbagai platform digital, termasuk di platform marketplace PaDi UMK besutan Kementerian BUMN.
Selain itu Grup MiND ID PT Timah Tbk berhasil membina Sumardi dalam mengembangkan pemasaran kopi khas Bangka Belitung, kopi petaling atau kopling. Kopi jenis robusta ini diproduksi di Desa Petaling Banjar, Kabupaten Bangka.
Kopling memiliki rasa unik karena tumbuh di bawah 40 mdpl. Selain itu, kopi ini cukup eksklusif karena hanya panen sekali dalam delapan bulan.
Usaha perkebunan kopi yang dimulai secara mandiri pada 2013 ini kian dikenal hingga ke berbagai daerah sejak dirinya menjadi mitra binaan PT Timah Tbk. Selain itu, produk kopi ini juga sudah ada di beberapa marketplace, toko retail, TINS Galery, dan Galeri di Bandara.
Sementara itu, Grup MIND ID PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Kuala Tanjung telah membina UMKM di Batu Bara, yaitu Kono Kopi. Kono Kopi milik Harry Nugroho menyajikan kopi arabika yang didatangkan langsung dari Aceh Takengan.
Ia cukup selektif dalam memilih biji kopi karena rasa kopi akan berbeda di setiap dataran meskipun jenisnya sama. Kono Kopi berhasil menjual ribuan cup dalam sehari saat hadir di Pojok UMKM HUT ke-47 PT Inalum di Kantor Inalum, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Batu Bara.
Adapun PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bersama masyarakat telah mengembangkan kopi robusta menjadi kopi buli sejak 2017. Kopi yang juga dikenal dengan nama kopi Halmahera ini pengembangannya dikelola oleh Rumah Produksi Kopi, Koperasi Permata Buli.
Selain kopi buli, PT Antam Tbk juga mengoptimalkan produktivitas kopi dan kakao bersama petani di Kolaka dengan membuat kebun edukasi dan pelatihan. Program Kebun Edukasi Kopi dan Kakao untuk Keberlanjutan Petani Sopura (SIPATUO) telah dilaksanakan sejak 2021.
Tak ketinggalan, Grup MIND ID PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil membina UMKM makanan Rumah Kopi Amungme Gold. Mitra binaan PTFI yang telah diresmikan pada 14 Maret 2022 ini menghadirkan kopi amungme dari produksi masyarakat lokal di daerah dataran tinggi Mimika dengan cita rasa khas Papua.
Rumah Kopi Amungme Gold berlokasi di Jalan Malaria Kontrol (Malkon), tepatnya di belakang RS Chandra, Jalan Budi Utomo Timika. Program yang sudah didampingi PTFI sejak 1998 ini sudah mulai memproduksi kopi dalam skala kecil pada 2005.
Kini, Kopi Amungme Gold menjadi salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Mimika. Kopi ini juga sudah dikenal hingga di luar Papua, bahkan dunia.
Adalah Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) yang memproduksi kopi semende bermerek Cap Bukit Asam. Sejak 2020, PT Bukit Asam Tbk telah membina SIBA Kopi hingga mampu bertransformasi menjadi usaha kopi yang patut diperhitungkan.
Dari yang awalnya hanya dapat menjual 10 kg kopi dalam sebulan, kini SIBA Kopi mampu mencatat penjualan hingga 200 kg per bulan. Bahkan, kini produk-produk kopi ini tersedia dalam berbagai varian dan ukuran.
“Saat awal memulai bisnis, kami hanya modal 10 kg kopi. Sekarang sudah 150-200 kg per bulan dengan penjualan 200 kg per bulan,” kata Ketua SIBA Kopi, Zona.
Berkembangnya SIBA Kopi tidak lepas dari andil PT Bukit Asam Tbk dalam memberikan bantuan berupa berbagai alat produksi dan pelatihan, seperti mesin roasting untuk memanggang biji kopi, mesin sealer untuk pengemasan, handpresso untuk pembuatan kopi espresso, dan sebagainya.
Terkait pemasaran, Kopi Cap Bukit Asam telah berhasil menembus pasar nasional berkat pendampingan Grup MIND ID ini. Kopi Cap Bukit Asam telah masuk ke minimarket-minimarket di Muara Enim. Selain itu, kopi ini juga tersedia di platform marketplace Pasar Digital UMKM Indonesia (PaDi UMK) dan media sosial.
Sebagai sentra promosi pengembangan UMK binaan, PT Bukit Asam Tbk juga telah mendirikan SIBA Center di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim. Selain SIBA Kopi, SIBA Center juga telah menghasilkan sejumlah brand lain, seperti SIBA Songket, SIBA Batik, SIBA Jamur, SIBA Rajut, SIBA Pupuk, hingga SIBA Rosella.
Program pembinaan terhadap pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di sekitar wilayah operasi perusahaan telah banyak dilakukan PT Bukit Asam Tbk. Berkat program ini, banyak pelaku UMK kini sudah naik kelas dan sukses menjalankan usaha.
“Grup MIND ID berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan, sesuai dengan Noble Purpose (Tujuan Mulia) menambang untuk membangun peradaban, kesejahteraan masyarakat, dan masa depan yang lebih baik,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Program pengembangan kopi termasuk ke dalam program pengembangan komoditi bernilai strategis yang mampu meningkatkan kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasional. Selain kopi semende Cap Bukit Asam produksi SIBA Kopi, Grup MIND ID lainnya juga berhasil mengembangkan berbagai produk kopi nusantara.
Selain SIBA Kopi, PT Bukit Asam Tbk juga berhasil memberikan program binaan kepada produsen kopi dari Sumatera Selatan, Kopi Cap Bukit Jempol. Usaha yang dimulai sejak 2018 oleh Hasnul Basri ini memiliki keunggulan berupa aromanya yang mantap dan rasanya yang khas.
Kopi campuran antara kopi arabika dan robusta yang diproduksi ini berasal dari buah kopi asal Lahat, Sumatera Selatan. Pihaknya memilih buah kopi petik merah yang sudah melalui proses pascapanen ketat, sebelum akhirnya masuk ke mesin sangrai.
Kopi ini dikemas dengan berbagai varian ukuran, mulai dari 200 gram, 250 gram, 500 gram, hingga 1 kilogram. Kopi yang berinovasi dengan membuat produk kopi celup ini telah tersedia di berbagai platform digital, termasuk di platform marketplace PaDi UMK besutan Kementerian BUMN.
Selain itu Grup MiND ID PT Timah Tbk berhasil membina Sumardi dalam mengembangkan pemasaran kopi khas Bangka Belitung, kopi petaling atau kopling. Kopi jenis robusta ini diproduksi di Desa Petaling Banjar, Kabupaten Bangka.
Kopling memiliki rasa unik karena tumbuh di bawah 40 mdpl. Selain itu, kopi ini cukup eksklusif karena hanya panen sekali dalam delapan bulan.
Usaha perkebunan kopi yang dimulai secara mandiri pada 2013 ini kian dikenal hingga ke berbagai daerah sejak dirinya menjadi mitra binaan PT Timah Tbk. Selain itu, produk kopi ini juga sudah ada di beberapa marketplace, toko retail, TINS Galery, dan Galeri di Bandara.
Sementara itu, Grup MIND ID PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Kuala Tanjung telah membina UMKM di Batu Bara, yaitu Kono Kopi. Kono Kopi milik Harry Nugroho menyajikan kopi arabika yang didatangkan langsung dari Aceh Takengan.
Ia cukup selektif dalam memilih biji kopi karena rasa kopi akan berbeda di setiap dataran meskipun jenisnya sama. Kono Kopi berhasil menjual ribuan cup dalam sehari saat hadir di Pojok UMKM HUT ke-47 PT Inalum di Kantor Inalum, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Batu Bara.
Adapun PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bersama masyarakat telah mengembangkan kopi robusta menjadi kopi buli sejak 2017. Kopi yang juga dikenal dengan nama kopi Halmahera ini pengembangannya dikelola oleh Rumah Produksi Kopi, Koperasi Permata Buli.
Selain kopi buli, PT Antam Tbk juga mengoptimalkan produktivitas kopi dan kakao bersama petani di Kolaka dengan membuat kebun edukasi dan pelatihan. Program Kebun Edukasi Kopi dan Kakao untuk Keberlanjutan Petani Sopura (SIPATUO) telah dilaksanakan sejak 2021.
Tak ketinggalan, Grup MIND ID PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil membina UMKM makanan Rumah Kopi Amungme Gold. Mitra binaan PTFI yang telah diresmikan pada 14 Maret 2022 ini menghadirkan kopi amungme dari produksi masyarakat lokal di daerah dataran tinggi Mimika dengan cita rasa khas Papua.
Rumah Kopi Amungme Gold berlokasi di Jalan Malaria Kontrol (Malkon), tepatnya di belakang RS Chandra, Jalan Budi Utomo Timika. Program yang sudah didampingi PTFI sejak 1998 ini sudah mulai memproduksi kopi dalam skala kecil pada 2005.
Kini, Kopi Amungme Gold menjadi salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Mimika. Kopi ini juga sudah dikenal hingga di luar Papua, bahkan dunia.
(akr)