Penjualan Mobil RI Turun 18,4% di Januari 2024, Empat Saham Otomotif Ini Sulit Ngegas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angka penjualan wholesales mobil di Indonesia turun 18,4% Month-on-Month (MoM) di angka 69,6 ribu unit pada Januari 2024. Pengamat menilai kabar ini dapat menjadi pemberat bagi sejumlah saham sektor otomotif .
Adapun kontraksi terhadap penjualan pada bulan pertama tahun ini, salah satunya disebabkan oleh melemahnya penjualan dari hampir seluruh brand. Tercatat merek Toyota dan Lexus anjlok 34,7% MoM, Mitsubishi turun 1,5% MoM, Honda melandai 0,1% MoM, Suzuki koreksi 17,1% MoM, dan Wuling jatuh 48,4% MoM.
Investment Analyst Stockbit, Michael Owen Kohana mengatakan, penjualan mobil yang relatif lemah ini berpotensi menjadi sentimen negatif terhadap saham otomotif seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).
“Ada beberapa faktor penurunan, seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kepada Stockbit, Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan lemahnya penjualan mobil dipicu oleh diperketatnya leasing approval,” kata Michael dalam risetnya, Jumat (16/2/2024).
Calon pembeli mobil juga dinilai cenderung untuk wait and see menunggu kepastian hasil pemilihan umum atau pemilu 2024. Penurunan juga dipengaruhi oleh euforia calon pembeli mobil yang menunggu peluncuran beberapa beberapa brand mobil listrik baru di Indonesia, seperti BYD dan Vinfast.
“Kita tahun peluncuran resmi dan detail atas penjualan mobil BYD dan Vinfast masih berlangsung di acara IIMS pada 15–25 Februari 2024,” paparnya.
Hingga Jumat (16/2) pukul 14:15 waktu JATS, sebagian besar saham otomotif berada di zona merah, seperti AUTO turun 0,45% di Rp2.200, DRMA anjlok 1,22% di Rp1.215, dan IMAS jatuh 2,80% di Rp1.390. Sementara ASII tumbuh 0,49% di Rp5.175.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
Adapun kontraksi terhadap penjualan pada bulan pertama tahun ini, salah satunya disebabkan oleh melemahnya penjualan dari hampir seluruh brand. Tercatat merek Toyota dan Lexus anjlok 34,7% MoM, Mitsubishi turun 1,5% MoM, Honda melandai 0,1% MoM, Suzuki koreksi 17,1% MoM, dan Wuling jatuh 48,4% MoM.
Investment Analyst Stockbit, Michael Owen Kohana mengatakan, penjualan mobil yang relatif lemah ini berpotensi menjadi sentimen negatif terhadap saham otomotif seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).
“Ada beberapa faktor penurunan, seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kepada Stockbit, Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan lemahnya penjualan mobil dipicu oleh diperketatnya leasing approval,” kata Michael dalam risetnya, Jumat (16/2/2024).
Calon pembeli mobil juga dinilai cenderung untuk wait and see menunggu kepastian hasil pemilihan umum atau pemilu 2024. Penurunan juga dipengaruhi oleh euforia calon pembeli mobil yang menunggu peluncuran beberapa beberapa brand mobil listrik baru di Indonesia, seperti BYD dan Vinfast.
“Kita tahun peluncuran resmi dan detail atas penjualan mobil BYD dan Vinfast masih berlangsung di acara IIMS pada 15–25 Februari 2024,” paparnya.
Hingga Jumat (16/2) pukul 14:15 waktu JATS, sebagian besar saham otomotif berada di zona merah, seperti AUTO turun 0,45% di Rp2.200, DRMA anjlok 1,22% di Rp1.215, dan IMAS jatuh 2,80% di Rp1.390. Sementara ASII tumbuh 0,49% di Rp5.175.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
(akr)